Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan mengunjungi sentra produksi tahu dan tempe di Kompleks Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu (Primkoti) di daerah Semanan, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kedatangan orang nomor satu di Kementerian Perdagangan ini disambut aksi demonstrasi. Sebanyak 100 perajin yang mogok turun ke jalan dan menyuarakan tuntutan mereka kepada pemerintah.
Pantauan Liputan6.com di Jalan HM Asenie, lokasi sentra produksi tahu dan tempe, para perajin berdemo dengan membawa spanduk bertuliskan penolakan terhadap kenaikan harga kedelai.
Tak hanya itu, para perajin juga memblokir jalan tersebut sehingga kendaraan tidak dapat melintas. "Kita tuntut harga kedelai diturunkan, kondisi mana menterinya, aku ini rakyat kecil. Menteri adalah pembantu Presiden, agar aspirasi kita bisa disampaikan ke Presiden," ujar salah satu orator ketika menyampaikan tuntutan mereka di lokasi, Senin (9/9/2013).
Hal disahuti pendemo lain, seperti ibu perajin tempe di kawasan ini yakni Sarmidah (70) yang berteriak histeris dan meminta kepada pemerintah untuk menurunkan harga kedelai.
"Mana menterinya, aku ini rakyat kecil. Pusing kepala, tolong pak Menteri diturunkan harga kedelainya," teriaknya dengan logat bahasa Jawa. (Hnz/Nur)
Kedatangan orang nomor satu di Kementerian Perdagangan ini disambut aksi demonstrasi. Sebanyak 100 perajin yang mogok turun ke jalan dan menyuarakan tuntutan mereka kepada pemerintah.
Pantauan Liputan6.com di Jalan HM Asenie, lokasi sentra produksi tahu dan tempe, para perajin berdemo dengan membawa spanduk bertuliskan penolakan terhadap kenaikan harga kedelai.
Tak hanya itu, para perajin juga memblokir jalan tersebut sehingga kendaraan tidak dapat melintas. "Kita tuntut harga kedelai diturunkan, kondisi mana menterinya, aku ini rakyat kecil. Menteri adalah pembantu Presiden, agar aspirasi kita bisa disampaikan ke Presiden," ujar salah satu orator ketika menyampaikan tuntutan mereka di lokasi, Senin (9/9/2013).
Hal disahuti pendemo lain, seperti ibu perajin tempe di kawasan ini yakni Sarmidah (70) yang berteriak histeris dan meminta kepada pemerintah untuk menurunkan harga kedelai.
"Mana menterinya, aku ini rakyat kecil. Pusing kepala, tolong pak Menteri diturunkan harga kedelainya," teriaknya dengan logat bahasa Jawa. (Hnz/Nur)