RNI Ingin Bantu Stabilkan Harga Kedelai

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) meminta kepada pemerintah agar diberikan kewenangan untuk mengimpor kedelai demi stabilkan harga.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Sep 2013, 19:30 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2013, 19:30 WIB
kedelai-130828-b.jpg
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menginginkan pemerintah memberi tanggung jawab untuk menstabilkan harga kedelai. Hal itu dapat diwujudkan dengan memberi perseroan kewewenangan impor kedelai.

Direktur Utama  PT Rajawali Nusantara Indonesia Ismed Hasan mengatakan, seharusnya pemerintah menyikapi melambungnya harga kedelai dalam kondisi darurat dengan pemberian tanggung jawab pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Pemerintah harusnya belajar darurat kedelai dan daging. Seharusnya pemerintah nggak pakai swasta karena nggak bisa dan nggak pernah mau. Bukan penugasan tapi diberi tanggung jawab," kata Ismed, di Jakarta, Jumat, (13/9/2013).

Jika pemerintah memberikan tanggung jawab ke BUMN, Ismed menilai keuntungannya akan dikembalikan lagi ke negara.

" Swasta mikir paragmatis. Kalau BUMN diberikan 200 ribu ton, laba digunakan untuk perkebunan kedelai. Bukan semaata-mata keuntungan, tapi investasi," ungkapnya.

Selain itu, BUMN memilki jaringan yang luas dan pengalaman dalam hal importasi, sehingga jika BUMN ditugaskan akan melibatkan koperasi kedelai sehingga akan mengembangkan usaha kedelai kedepannya.

"Kami punya jaringan, kami punya pengalaman, tapi ga diberi tugas? Yang penting alokasi. Kita bisa ajak koperasi kedelai untuk distribusikan," tutur Ismed.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya