Dahlan Pasrah Jadwal Pemasangan RFID Molor

Dahlan menyerahkan masalah pemasangan RFID kepada perusahaan pemerintah yang sudah diserahi tugas.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Sep 2013, 20:53 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2013, 20:53 WIB
101218abbm-pembatasan.jpg
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyerahkan urusan keterlambatan pemasangan alat pendeteksi konsumsi  Bahan Bakar Minyak (BBM) atau yang disebut Radio Frequency Identification (RFID) ke pihak PT Pertamina (Persero) dan PT Inti (Persero).

"Kita serahkan manajemen. Ada problem itu berat, itu urusan korporasi," kata Dahlan, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/9/2013).

Dahlan mengakui pemasangan RFID tahap pertama memang seharusnya dilakukan di pulau Jawa. Berikut, alat pendeteksi yang menjadi bagian dari program pembatasan BBM bersubsidi ini akan menyasar wilayah-wilayah di Kalimantan.

"Ya prioritasnya Jawa dulu, Jawa Kalimantan, tambang banyak di kontrol, tapi lebih prioritas lagi Jawa lah," ungkapnya.

Pemasangan RFID di kawasan Kalimantan diakui takkan sesulit Jawa. Alasanya, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di provinsi tersebut tak terlalu banyak.

"kalimantan tidak banyak kok, pom bensinnya nggak banyak," katanya.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) menunda pemasangan alat RFID di SPBU dari jadwal awal pada Senin,1 Juli 2013. Perusahaan kemungkinan baru bisa melakukan program pemasangan RFID pada pertengahan Juli 2013.

BUMN ini menargetkan RFID sudah terpasang di seluruh SPBU DKI Jakarta pada 1 Juli 2013. Selain di sistem SPBU, alat pendeteksi konsumsi BBM ini juga bakal dipasang di sejumlah mesin kendaraan milik masyarakat.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir beralasan molornya pemasangan alat pengendali BBM ini karena pihaknya memprioritaskan pelayanan SPBU paska kenaikan harga BBM bersubsidi pada 22 Juni 2013. (Pew/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya