Importir kedelai sumringah menyambut penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) soal pembebasan bea masuk impor kedelai yang rencananya diteken pada Jumat (20/9/2013) ini.
Penghapusan bea masuk diperkirakan bisa membantu menurunkan harga jual kedelai kepada para perajin, meskipun tidak terlalu besar.
Hal ini diungkapkan Direktur PT Jakarta Sereal Singgih Sutanto selaku salah satu importir kedelai. Pemberlakuan kebijakan itu setidaknya bisa menurunkan harga kedelai sebesar 5%.
"Itu keinginan kami. Mungkin 5% atau bisa kurangi Rp 400 per kilogram (kg)," ujar dia saat mengikuti kunjungan Menteri Pedagangan Gita Wirjwan di Sentra Pabrik Tahu, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (20/9/2013).
Dia mengatakan, saat ini harga kedelai dari negara asalnya produksinya cukup tinggi karena adanya gangguan cuaca sehingga menyebabkan produksi kedelai berkurang. Belum lagi gejolak nilai tukar rupiah sehingga memperparah harga jual kedelai impor.
Dia juga menjelaskan harga kedelai saat ini berada pada kisaran US$ 720 per ton. Namun harga tersebut itu belum termasuk pajak, biaya pengapalan dan lain-lain, sehingga bila sudah sampai di Indonesia bisa mencapai US$ 870-880 per ton.
Sutanto memastikan persediaan kedelai impor dari perusahaannya dalam kondisi aman karena selain memasok dari Amerika, juga negara lain seperti Argentina. "Pasokan kita usahakan cukup. Sebenarnya kedelai lokal juga bagus, tapi masih kecil," tandas dia. (Dny/Nur)
BACA JUGA:
Aturan Pembebasan Bea Masuk Kedelai Terbit Hari Ini
Temui Perajin Tahu Tempe, Gita Bawa Kedelai
Pemerintah Tak Berdaya Hadapi Lonjakan Harga Kedelai
Presiden Minta Tindak Tegas Importir Kedelai Nakal
Kasih Insentif Dong! Tanam Kedelai Lebih Sulit dari Padi
Penghapusan bea masuk diperkirakan bisa membantu menurunkan harga jual kedelai kepada para perajin, meskipun tidak terlalu besar.
Hal ini diungkapkan Direktur PT Jakarta Sereal Singgih Sutanto selaku salah satu importir kedelai. Pemberlakuan kebijakan itu setidaknya bisa menurunkan harga kedelai sebesar 5%.
"Itu keinginan kami. Mungkin 5% atau bisa kurangi Rp 400 per kilogram (kg)," ujar dia saat mengikuti kunjungan Menteri Pedagangan Gita Wirjwan di Sentra Pabrik Tahu, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (20/9/2013).
Dia mengatakan, saat ini harga kedelai dari negara asalnya produksinya cukup tinggi karena adanya gangguan cuaca sehingga menyebabkan produksi kedelai berkurang. Belum lagi gejolak nilai tukar rupiah sehingga memperparah harga jual kedelai impor.
Dia juga menjelaskan harga kedelai saat ini berada pada kisaran US$ 720 per ton. Namun harga tersebut itu belum termasuk pajak, biaya pengapalan dan lain-lain, sehingga bila sudah sampai di Indonesia bisa mencapai US$ 870-880 per ton.
Sutanto memastikan persediaan kedelai impor dari perusahaannya dalam kondisi aman karena selain memasok dari Amerika, juga negara lain seperti Argentina. "Pasokan kita usahakan cukup. Sebenarnya kedelai lokal juga bagus, tapi masih kecil," tandas dia. (Dny/Nur)
BACA JUGA:
Aturan Pembebasan Bea Masuk Kedelai Terbit Hari Ini
Temui Perajin Tahu Tempe, Gita Bawa Kedelai
Pemerintah Tak Berdaya Hadapi Lonjakan Harga Kedelai
Presiden Minta Tindak Tegas Importir Kedelai Nakal
Kasih Insentif Dong! Tanam Kedelai Lebih Sulit dari Padi