Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengaku mendukung penuh mandatori penggunaan biodiesel sebesar 25% pada 2020 mendatang.
Namun hal tersebut harus diimbangi dengan pemberian insentif agar para pengusaha dan pelaku usaha kelapa sawit bersemangat.
"Ini harus diberi insentif, industri otomotif harus diberi insentif. Fuel flexible biodiesel harus didorong, dengan begitu industri bersemangat," ujar Sekretaris Jenderal Gapki, Joko Supriyono usai menghadiri Seminar Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia 2013 di Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Dia menilai, langkah ini merupakan upaya yang bagus dari pemerintah karena bisa menguatkan pasar dalam negeri serta semangat peningkatan mandatori 25% harus dalam rangka menumbuhkan industri ini.
"Harus mendorong bagaimana industri ini berikan value added bagi kepentingan nasional. Harus utuh dari hulu sampai hilir. Sehingga pelaku industri hulu dan hilir bersemangat," lanjutnya.
Insentif yang bisa diberikan, lanjut Joko, pemerintah dapat mencontoh Brasil yang dia nilai sukses dengan memberikan garansi low interest.
"Di sana ada tax brigde manufacturer. Jadi user diberi insetif. Kalo nggak didorong, ya siapa yang mau pakai. Makanya harus didiskusikan bersama lintas kementerian dan stake holder," tandas dia. (Dny/Nur)
Namun hal tersebut harus diimbangi dengan pemberian insentif agar para pengusaha dan pelaku usaha kelapa sawit bersemangat.
"Ini harus diberi insentif, industri otomotif harus diberi insentif. Fuel flexible biodiesel harus didorong, dengan begitu industri bersemangat," ujar Sekretaris Jenderal Gapki, Joko Supriyono usai menghadiri Seminar Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia 2013 di Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Dia menilai, langkah ini merupakan upaya yang bagus dari pemerintah karena bisa menguatkan pasar dalam negeri serta semangat peningkatan mandatori 25% harus dalam rangka menumbuhkan industri ini.
"Harus mendorong bagaimana industri ini berikan value added bagi kepentingan nasional. Harus utuh dari hulu sampai hilir. Sehingga pelaku industri hulu dan hilir bersemangat," lanjutnya.
Insentif yang bisa diberikan, lanjut Joko, pemerintah dapat mencontoh Brasil yang dia nilai sukses dengan memberikan garansi low interest.
"Di sana ada tax brigde manufacturer. Jadi user diberi insetif. Kalo nggak didorong, ya siapa yang mau pakai. Makanya harus didiskusikan bersama lintas kementerian dan stake holder," tandas dia. (Dny/Nur)