Perubahan Orientasi Ekspor Cina Berpengaruh Positif ke RI

Perubahan orientasi ekspor China yang dialihkan ke domestik akan berpengaruh pada peningkatan laju ekspor Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Okt 2013, 16:59 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2013, 16:59 WIB
ekspor-impor--batas130911c.jpg
Perubahan orientasi ekspor China yang dialihkan ke domestik akan berpengaruh pada peningkatan laju ekspor Indonesia.

Lead Economist World Bank untuk Indonesia Ndiame Diop mengatakan, perubahan orientasi tersebut akan mengurangi ketergantungan impor Indonesia dari Cina. Selain itu juga dapat meningkatkan ekspor Indonesia.

"Bagus karena selama ini ekspor kita ke China karena peralihan orientasi Indonesia bisa meningkatkan kinerja ekspor ke pasar baru meskipun agak melambat,"  kata Diop di kantor perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Jakarta, Senin (7/10/2013).

Selain itu, untuk memenuhi komoditasnya China akan meningkatkan impor. Selama ini impor komoditas terbesar negara ini berasal dari Indonesia. Dengan begitu ekspor Indonesia ke Cina dipastikan naik.

"Tapi hal positifnya adalah selama ini Indonesia selalu bergantung pada ekspor China, tapi karena china sudah beralih akan membutuhkan Indonesia sebagai pasar ekspor untuk memenuhi kebutuhan domestiknya," tutur Diop.

Terkait dengan ekspor Indonesia pada tahun depan, Diop mengaku  belum melihat ada perbaikan. Hal itu lantaran 60% ekspor Indonesia tergantung harga komoditas. Jadi jika harga komoditas naik maka kinerja ekspor naik tetapi harga komoditas rentan.

"Tapi kami masih belum melihat adanya perbaikan 1-2 tahun kedepan, pemerintah harus meningkatkan kualitas barang komoditas agar perfomance ekspor naik," tutup dia. (Pew/Nur)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya