Industri Logistik Sulit Berkembang Gara-gara Administrasi

permasalahan administrasi menjadi masalah utama bagi kelancaran pengembangan industri logistik di Indonesia

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 08 Okt 2013, 16:24 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2013, 16:24 WIB
dhl-130227b.jpg
Deutsche Post DHL menyebutkan permasalahan administrasi menjadi masalah utama bagi kelancaran pengembangan industri logistik di Indonesia. Perusahaan pun mengaku tidak bisa melakukan apa-apa terkait masalah administrasi ini.

Hal ini disampaikan oleh CEO Deutsche Post DHL Frank Apple ketika ditemui di Hotel Shangrilla, Jakarta, Selasa (8/10/2013).

"Masalah administrasi merupakan hambatan yang sangat utama bagi peningkatan dan pertumbuhan industri logistik di Indonesia dan selalu menjadi penghalang utama, selain masalah pulau-pulau yang tersebar di seluruh Indonesia. Itu yang masalah utama kami," ujar dia.

Menurut Frank, masalah adminitrasi yang semakin berbelit, menghambat jasa pengiriman barang. Pasalnya, infrastruktur di Indonesia masih belum memadai. Untuk itu, infrastruktur harus didorong penuh oleh pemerintah.

"Kami dukung terus infrastruktur, karena selama ini kami hanya pengembangan kualitas dan kuantitas jasa kargo. Ketika infrastruktur lancar, maka hambatan administrasi akan bisa diredam. Maka pertumbuhan ekonomi akan bisa lebih ditingkatkan," ungkap Frank.

Dia mengaku, meski ada masalah hambatan administrasi, namun Indonesia memiliki potensi yang besar untuk pengembangan industri logistik. Indonesia memiliki 220 juta penduduk yang merupakan sasaran mudah bagi sektor industri logistik.

"Di sini (Indonesia) sangat besar sekali potensi untuk logistik. Untuk itu kami ingin mengembangkan terus menerus, disamping permasalahan administrasi yang masih terus berat," tutup Frank. (Dis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya