Kerugian Elpiji 12 Kg Cukup buat Beli Blok Migas

PT Pertamina (Persero) harus menanggung kerugian Rp 20 triliun dari penjualan elpiji 12 kilogram dalam lima tahun terakhir.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 25 Nov 2013, 08:37 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2013, 08:37 WIB
elpiji-harga-130729b.jpg

PT Pertamina (Persero) harus menanggung kerugian Rp 20 triliun dari penjualan elpiji 12 kilogram dalam lima tahun terakhir. Kerugian itu disebabkan perusahaan pelat merah itu menjual elpiji 12 kg lebih murah dari harga keekonomian.

Menurut data Pertamina, harga jual elpiji saat ini sekitar Rp 5.750 per kg, sedangkan harga keekonomiannya fluktuatif berkisar Rp 11 ribu per kg.

"Kami sudah rugi banyak. Dari Rp 20 triliun itu sebenarnya bisa dipakai buat membeli satu aset sebesar Blok Offshore North West Java (ONWJ)," ungkap Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan saat berbincang dengan Liputan6.com di Manokwari, Papua Barat, seperti ditulis Senin (25/11/2013).

Agar kerugian tidak terus membebani kinerja keuangan Pertamina, Karen memastikan perseroan bakal menaikkan harga elpiji non subsidi tersebut pada awal 2014.

"Kami sudah sampaikan ke pemerintah, karena inflasi seperti ini kemarin kami tunda dulu. Tapi awal tahun depan akan naik," terang dia.

Tak tanggung-tanggung, Karen menginginkan harga elpiji 12 kg naik hingga mencapai harga keekonomian, mengingat komoditas tersebut bukanlah barang yang disubsidi pemerintah.

"Saya sih maunya full price. Elpiji 3 kg kan sudah ada untuk masyarakat yang kurang mampu," kata dia. (Ndw)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya