Rupiah Melemah Untungkan Bisnis Perusahaan Gas Negara

PT Perusahaan Gas Negara Tbk mendapatkan untung dari pelemahan rupiah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Nov 2013, 18:09 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2013, 18:09 WIB
pipa-pgn-131008b.jpg
Rupiah melemah ternyata tidak selalu berdampak buruk bagi perseroan. Manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyatakan, pelemahan rupiah berdampak kecil bagi perseroan karena sebagian besar transaksi bisnis menggunakan dolar.

Kepala Divisi Investor Relation Nusky Suyono mengatakan, melemahnya indeks dan nilai rupiah sangat berdampak kecil pada perusahaan gas tersebut.

"Dampak indeks nilai tukar, bagi Perseroan dampaknya minimal," kata Kepala Divisi Investor Relation PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Nusky Suyono dalam Investor Summit 2013, di kawasan bisnis Sudirman, Rabu (27/11/2013).

Nusky menambahkan, pelemahan malah membuat Perseroan ketiban untung. Hal itu karena 80 % transaksi bisnis perseroan menggunakan kurs dolar Amerika Serikat.

"Karena jual beli dolar, lebih 80% dalam bentuk US$ memang saham kami ditulis dalam bentuk rupiah, efek melemah rupiah menguntungkan kami," tutur Nusky.

Di kesempatan yang sama, Direktur Perencanaan Investasi dan Resiko PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Wahid Sutopo mengatakan, pendapatan bersih tercatat sebesar US$ 2,2 miliar hingga kuartal III 2013, meningkat 20% dari pada periode yang sama di 2012 sebesar US$ 1,83 miliar.

Untuk laba bersih yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 3% menjadi US$ 641,6 juta. Total aset PGN sampai september 2013 mencapai US$ 3,77 miliar atas sekitar Rp 43,35 triliun.

"Selama periode Januari-September 2013, volume gas distribusikan PGN mencapi 808 MMSCFD naik dari periode yang sama ditahun lalu 801 MMSCFD," pungkasnya.

Pada pembukaan pagi ini, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) merosot ke level Rp11.800 terhadap dolar Amerika Serikat. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya