Perdagangan Bebas Diterapkan, Ekspor Jeruk Pakistan ke RI Melesat

Kesepakatan perdagangan bebas antara Pakistan dan Indonesia akan mendorong peningkatan perdagangan antara kedua negara.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 03 Des 2013, 12:01 WIB
Diterbitkan 03 Des 2013, 12:01 WIB
jeruk-pakistan-131203-b.jpg
Penerapan kesepakatan perdagangan bebas antara Pakistan dan Indonesia akan mendorong perdagangan bilateral antara kedua negara meningkat termasuk ekspor jeruk kinnow ke Indonesia.

Konsulat Jenderal Indonesia di Karachi, Pakistan Rossalis R. Adenan mengatakan, ekspor jeruk kinnow ke Indonesia diprediksi dapat melonjak hingga US$ 100 juta atau setara Rp 1,18 triliun setelah penerapan kesepakatan perdagangan bebas atau yang disebut Preferential Trade Agreement (PTA) antara kedua negara.

Dengan adanya kesepakatan tersebut, jeruk kinnow Pakistan dapat masuk ke Indonesia tanpa tarif. Seperti dikutip dari Business Recorder, Selasa (3/12/2013), dia juga mengungkapkan, sejumlah tarif masuk dari sekitar 600 komoditas ekspor Pakistan juga telah mengalami penurunan.

Dia mengatakan, terdapat permintaan dalam jumlah besar untuk jeruk kinnow dari masyarakat Indonesia. Menurut Rossalis, perdagangan bilateral antar kedua negara yang saat ini berjumlah sekitar US$ 1,6 miliar dapat meningkat signifikan setelah PTA.

Pihaknya juga tengah berencana menggelar pameran makanan khas Indonesia di Karachi. Acara bernama Indonesian Food Festival 2013 tersebut akan diselenggarakan pada 5-8 Desember mendatang.

Festival tersebut ditujukan untuk mengenalkan budaya Indonesia pada warga Pakistan lewat pameran makanan, musik dan tarian khas Tanah Air. Hal ini dianggap dapat memperkuat hubungan dagang antara Indonesia dan Pakistan.

Dalam festival itu, sejumlah makanan khas seperti sate ayam, sate kambing, gado-gado, bakso, nasi goreng, rendang dan mi goreng turut dipamerkan. Selain itu terdapat juga penganan tradisional Indonesia seperti onde-onde, kelepon dan martabak. Semua kegiatan tersebut diharapkan dapat menarik perhatian para importir dan pengusaha dari Pakistan. (Sis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya