Neraca Migas RI Terancam Jika BBN 10% Gagal

Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan pencampuran Bahan Bakar Nabati pada Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 10%.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Jan 2014, 20:21 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2014, 20:21 WIB
lemigast-131118b.jpg

Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) pada Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 10% harus berhasil. Pasalnya jika hal itu tidak terjadi akan mempengaruhi neraca minyak dan gas nasional.

Hatta mengatakan, pemerintah punya tugas di sektor migas untuk menyediakan sumber energi khususnya minyak. Pasalnya, pertumbuhan kendaraan akan terus mengalami peningkatan.

"Jadi ini PR (pekerjaan rumah) kita, di 2014 ini terutama sektor migas adalah challenge betul buat kita. Dari satu sisi saya perkirakan, peningkatan dari konsumsi BBM kita akan meningkat seiring dengan produksi otomotif yg meningkat," kata Hatta di kantornya, Jakarta, Kamis (9/1/2013).

Dengan pertumbuhan kendaraan yang terus meningkat, diperkirakan kebutuhan BBM juga akan naik 8%. Sementara, produksi minyak dalam negeri terus menurun dan pengolahan minyak di dalam negeri tidak kunjung bertambah.

"BBM baik subsidi maupun yang non subsidi akan meningkat sekitar 8%, di sisi yang lain, produksi kita menurun. Di sisi yang lain, lambat menyusun refinary," tuturnya.

Menurut dia, jika hal ini dibiarkan akan berdampak pada defisit neraca migas. Untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah memiliki cara lain, yaitu mendorong penyerapan BBN pada BBM.

"Bisa kita perkirakan, defisit neraca migas kita akan terjaga. Oleh sebab itu tiidak boleh gagal menggunakan biodiesel di 2014 ini tidak boleh gagal menggunakan biodelse 10% di 2014 ini, ini harus jalan, kalo gagal maka defisit kita akan gagal," pungkas dia. (Pew/Nrm)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya