Hambatan arus distribusi logistik bukan hanya terjadi pada jalur laut, pergerakan barang melalui transportasi darat juga terhalang akibat intensitas cuaca yang yang tinggi dan banjir.
Hambatan ini, terutama terjadi pada barang yang akan keluar pelabuhan. Meski arus barang tidak benar-benar terhenti, tetapi waktu distribusi menjadi lebih lama. Begitu pula barang yang diperuntukkan masuk ke pelabuhan untuk ekspor dan perdagangan antarpulau menjadi tersendat.
Hal tersebut dibenarkan Direktur Utama Pos Logistik Indonesia, Febriyanto. Keterlambatan distribusi logistik melalui jalur darat terutama imbas banjir yang menggenangi beberapa titik di wilayah Jabodetabek.
Namun hal tersebut, lanjut Febriyanto, masih bisa disiasati dengan jalur alternatif. Terutama kiriman logistik untuk wilayah Sumatera yang hingga kini belum mengalami keterlambatan.
Anak usaha PT Pos Indonesia ini tidak banyak mengirim barang melalui jalur laut, sehingga menurut Febriyanto tidak banyak kerugian dialami perusahaan.
Beruntungnya, menurut Febriyanto sejauh ini para konsumen masih memahami kondisi yang menjadi faktor keterlambatan.
"Ini kan karena masalah cuaca, kami juga telah komunikasikan dengan konsumen," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Sementara itu, Ketua Komite Tetap Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Komoditi Strategis Kadin Anwar Satta, mengatakan hambatan arus logistik ini diharapkan hanya akan terjadi hingga akhir Januari dan kembali normal pada Februari mendatang.
Dia juga meminta pemerintah untuk segera membenahi arus logistik dari produsen menuju pelabuhan, dan kondisi pelabuhan itu sendiri.
"Macet akibat cuaca ini kan tergantung musim dan tidak berlangsung lama. Jika pembangunan pelabuhan selesai maka, kemacetan arus barang di pelabuhan bisa dikurangi hingga 50%. Barang yang mau masuk dan keluar dari pelabuhan tidak lancar, padahal bongkar muat tidak pernah berhenti. Perjalanan dari dan ke pelabuhan yang tersendat," tandas dia. (Dny/Nrm)
Baca juga:
Cuaca Buruk Hambat Pengiriman Logistik Jalur Laut
Cuaca Buruk Bikin Pengusaha Pelayaran Rugi Miliaran Rupiah
Pengusaha Logistik Belum Siap Hadapi Pasar Bebas ASEAN 2015
Hambatan ini, terutama terjadi pada barang yang akan keluar pelabuhan. Meski arus barang tidak benar-benar terhenti, tetapi waktu distribusi menjadi lebih lama. Begitu pula barang yang diperuntukkan masuk ke pelabuhan untuk ekspor dan perdagangan antarpulau menjadi tersendat.
Hal tersebut dibenarkan Direktur Utama Pos Logistik Indonesia, Febriyanto. Keterlambatan distribusi logistik melalui jalur darat terutama imbas banjir yang menggenangi beberapa titik di wilayah Jabodetabek.
Namun hal tersebut, lanjut Febriyanto, masih bisa disiasati dengan jalur alternatif. Terutama kiriman logistik untuk wilayah Sumatera yang hingga kini belum mengalami keterlambatan.
Anak usaha PT Pos Indonesia ini tidak banyak mengirim barang melalui jalur laut, sehingga menurut Febriyanto tidak banyak kerugian dialami perusahaan.
Beruntungnya, menurut Febriyanto sejauh ini para konsumen masih memahami kondisi yang menjadi faktor keterlambatan.
"Ini kan karena masalah cuaca, kami juga telah komunikasikan dengan konsumen," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Sementara itu, Ketua Komite Tetap Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Komoditi Strategis Kadin Anwar Satta, mengatakan hambatan arus logistik ini diharapkan hanya akan terjadi hingga akhir Januari dan kembali normal pada Februari mendatang.
Dia juga meminta pemerintah untuk segera membenahi arus logistik dari produsen menuju pelabuhan, dan kondisi pelabuhan itu sendiri.
"Macet akibat cuaca ini kan tergantung musim dan tidak berlangsung lama. Jika pembangunan pelabuhan selesai maka, kemacetan arus barang di pelabuhan bisa dikurangi hingga 50%. Barang yang mau masuk dan keluar dari pelabuhan tidak lancar, padahal bongkar muat tidak pernah berhenti. Perjalanan dari dan ke pelabuhan yang tersendat," tandas dia. (Dny/Nrm)
Baca juga:
Cuaca Buruk Hambat Pengiriman Logistik Jalur Laut
Cuaca Buruk Bikin Pengusaha Pelayaran Rugi Miliaran Rupiah
Pengusaha Logistik Belum Siap Hadapi Pasar Bebas ASEAN 2015