Indonesia sekitar tujuh tahun ke depan bakal memiliki kereta super cepat dengan rute Jakarta-Bandung. Kepastian pembangunan proyek kereta peluru (Shinkansen) ini ditandai dengan proses studi kelayakan yang telah dimulai kemarin hingga dua tahun ke depan.
Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan, kereta super cepat ini bisa menghemat waktu tempuh para penumpang di dua kota tersebut. Shinkansen Indonesia ini bahkan diklaim mampu menempuh jarak Jakarta-Bandung hanya dalam 37 menit.
Untuk menyukseskan megaproyek kerjasama dengan Jepang tersebut, sejumlah intansi pemerintah dilibarkan. Di bawah koordinasi Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian dan Bappenas, juga dilibatkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pekerjaan Umum, BPPT, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy Priyatna dalam penjelasannya mengatakan, pembangunan rute Jakarta-Bandung ini merupakan bagian dari program pemerintah membangun kereta api super cepat jarak Jakarta-Bandung-Cirebon-Surabaya sepanjang 860 km. Rute Jakarta- Bandung akan terbentang sepanjang 160 km.
Stasiun Shinkansen, tambah Dedy, rencananya akan dibangun di kawasan Dukuh Atas. Lokai ini dipilih karena memiliki akses menuju Stasiun Sudirman dan stasiun bawah tanah MRT baru.
Sedangkan di Bandung, stasiun pusat akan dibangun di kawasan Gedebage. Stasiun ini diusulkan berada di bawah tanah untuk mengatasi kepadatan bangunan dan struktur lainnya.
Dalam proses studi kelayakan, pemerintah menggandeng konsultan Japan International Consultant for Transportation (JICA), Yachiyo Engineering Co. Ltd, Oriental Consultant, Mitsubishi Research Institute dan Nippon Koei Co. Ltd.
Pembangunan kereta api super cepat Jakarta-Bandung diperkirakan memakan waktu 6-7 tahun dan diperkirakan selesai pada 2020.(Fik/Shd)
Baca juga
Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan, kereta super cepat ini bisa menghemat waktu tempuh para penumpang di dua kota tersebut. Shinkansen Indonesia ini bahkan diklaim mampu menempuh jarak Jakarta-Bandung hanya dalam 37 menit.
Untuk menyukseskan megaproyek kerjasama dengan Jepang tersebut, sejumlah intansi pemerintah dilibarkan. Di bawah koordinasi Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian dan Bappenas, juga dilibatkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pekerjaan Umum, BPPT, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy Priyatna dalam penjelasannya mengatakan, pembangunan rute Jakarta-Bandung ini merupakan bagian dari program pemerintah membangun kereta api super cepat jarak Jakarta-Bandung-Cirebon-Surabaya sepanjang 860 km. Rute Jakarta- Bandung akan terbentang sepanjang 160 km.
Stasiun Shinkansen, tambah Dedy, rencananya akan dibangun di kawasan Dukuh Atas. Lokai ini dipilih karena memiliki akses menuju Stasiun Sudirman dan stasiun bawah tanah MRT baru.
Sedangkan di Bandung, stasiun pusat akan dibangun di kawasan Gedebage. Stasiun ini diusulkan berada di bawah tanah untuk mengatasi kepadatan bangunan dan struktur lainnya.
Dalam proses studi kelayakan, pemerintah menggandeng konsultan Japan International Consultant for Transportation (JICA), Yachiyo Engineering Co. Ltd, Oriental Consultant, Mitsubishi Research Institute dan Nippon Koei Co. Ltd.
Pembangunan kereta api super cepat Jakarta-Bandung diperkirakan memakan waktu 6-7 tahun dan diperkirakan selesai pada 2020.(Fik/Shd)
Baca juga
Kereta Shinkansen, Jakarta-Bandung Ditempuh Cuma 37 Menit
Tarif Kereta Shinkansen Jakarta-Bandung Diusulkan Rp 200 Ribu
Kereta Peluru Shinkansen Bakal Layani Rute Jakarta-Bandung
Advertisement