Akses Terganggu, Bandung Kebanjiran Tumpukan Sayur

Barang yang menumpuk sebagian besar berupa produk sayuran yang harus segera dijual atau terancam membusuk.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Feb 2014, 17:34 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2014, 17:34 WIB
tumpukan-sayur-140204c.jpg
Tingginya curah hujan yang memicu banjir di sejumlah daerah di Pulau Jawa telah menghambat arus distribusi barang menuju maupun keluar Jakarta. Kondisi ini membuat munculnya penumpukan barang terutama komoditas hortikultura di Bandung, Jawa Barat.

Kepala Group Asesmen Ekonomi Depertemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Doddy Zulverdi mengungkapkan terganggunya arus distribusi dalam sebulan terakhir memang berpengaruh cukup besar bagi para pelaku usaha holtikultura.

"Kemarin itu karena Pantura banjir, maka mayoritas barang menumpuk di Bandung, jadi Bandung yang kelebihan pasokan, memang repotnya barang holtikultura tidak bisa lama, jadi harus cepat dijual," ujar  di Gedung Bank Indonesia, Selasa (4/2/2014).

Penumpukan produk sayuran dan komoditas pertanian lain di Kota Parahyangan inilah yang membuat sejumlah harga produk holtikultura di Jakarta dan daerah sekitarnya sedikit menunjukkan kenaikan.

Mengantisipasi persoalan tersebut, BI mengaku akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti pemerintah daerah agar dapat segera membantu kelancaran proses distribusi barang dari dan ke Jakarta.

Bank sentral juga menjamin akan terus mewaspadai kondisi cuaca di Tanah Air yang masih diselimuti curah hujan tinggi dan berpotensi memicu laju inflasi.

"Secara umum relatif tinggi tekananannya di Januari, itu satu hal yang kami waspadai, karena kami belum bisa pastikan banjir kapan akan berakhir, mudah-mudahan tidak terlalu lama, sehingga bisa kembali lagi ke target," kata Dody. (Yas/Shd)

Baca juga

Banjir Hanyutkan Inflasi Januari Hingga 1,07%

Klaim Asuransi Banjir Diprediksi Tembus Rp 1,5 Triliun

Daftar Kerugian dan Lokasi Bisnis yang Tersapu Banjir Jakarta

Menkeu: Nominal Kerugian Banjir Belum Diketahui

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya