Nelson Paviotti Pakai Baju Warna Nasional Brasil Selama 20 Tahun

Tak hanya kenakan baju warna nasional, Nelson Paviotti pun hanya mengonsumsi makanan berwarna kuning dan sayuran hijau,

oleh Aria Sankhyaadi diperbarui 18 Apr 2014, 19:30 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2014, 19:30 WIB
Nelson Paviotti Pakai Baju Warna Nasional Brazil Selama 20 Tahun
Tak hanya kenakan baju warna nasional, Nelson Paviotti pun hanya mengkonsumsi makanan berwarna kuning dan sayuran hijau,

Liputan6.com, Brasil Rasa kebanggaan dan patriotisme terhadap tanah air dapat dilakukan dengan beragam cara. Seperti halnya berikut ini yang dilakukan oleh Nelson Paviotti, seorang pria dari Brasil.

Seperti yang dilansir dari Metro.co.uk, Kamis (17/4/2014), patriotisme yang tinggi ditunjukan seorang pria Brasil bernama Nelson Paviotti. Ia memegang janjinya pada 20 tahun lalu untuk selalu mengenakan pakaian dengan warna nasional negaranya yaitu kuning dan hijau.

Nelson sehari-hari hanya memakai pakaian serba hijau, kuning, putih dan biru sejak 1994. Hal itu dilakukannya karena sudah bernazar akan mengenakan pakaian warna nasional jika Brasil menang Piala Dunia. Brasil pun akhirnya keluar sebagai pemenang Piala Dunia 1994 setelah adu penalti dengan Italia.

Keseriusan Nelson memenuhi janjinya benar-benar total, karena ia mengaku juga hanya mengonsumsi makanan berwarna kuning dan sayur hijau. Rumah, ruangan kantor dan dua mobil VW Beetles miliknya juga dicat dengan warna khas tersebut. Warga Campinas, Sao Paulo, ini juga selalu mendengarkan lagu nasional dalam perjalanan menuju kantor.

"Aku merasa seperti pahlawan yang mencintai Brasil, mencintai tanah air dan orang-orangnya yang penuh dengan harapan untuk masa depan lebih baik," ucap Nelson. Ia juga mengaku percaya diri negaranya akan kembali membawa pulang trofi Piala Dunia yang akan digelar di Brasil nanti.

"Seluruh dunia akan terfokus pada Brasil. Itu akan mempermudah kami mengirimkan pesan terlepas dari menang atau kalah di Piala Dunia," lanjutnya. "Aku akan menunjukkan siapa kami, Brasil yang sebenarnya ketika Piala Dunia dan sepakbola yang menyatukan orang-orang," tambah Nelson.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya