Tommy Sugiarto Tampil Meyakinkan di Simulasi Piala Thomas

Tommy selalu mendapatkan dukungan dari sang ayah, Icuk Sugiarto.

oleh Defri Saefullah diperbarui 27 Apr 2014, 12:34 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2014, 12:34 WIB
badminton-9-130813a.jpg
Tommy Sugiarto terlihat lesu usai gagal mempersembahkan gelar di Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang digelar di Cina (Liputan6.com/ Helmi Fithriansyah).

Liputan6.com, Solo: Pebulutangkis tunggal putra andalan Indonesia, Tommy Sugiarto kembali memperkuat tim Thomas Cup usai pulih dari cedera. Akibat cedera telapak kaki kanan, Tommy tak dapat bermain bulutangkis dan mesti mengikuti terapi secara intensif. Hal ini membuatnya harus absen bertanding di turnamen super series di India dan Singapura.

Simulasi Piala Thomas 2014 di Solo menjadi pertandingan perdana buat Tommy setelah dua minggu absen latihan. Penampilan Tommy cukup baik, ia mampu menyumbang poin pertama buat tim Thomas A dengan mengalahkan Wisnu Yuli Prasetyo, 18-21, 21-12, 21-14.

"Awalnya saya masih takut-takut bermain, takut cedera saya kambuh lagi. Tapi saya mencoba untuk menikmati permainan melawan junior saya. Tadi masih ada terasa sedikit kontraksi, tapi tidak terlalu mengganggu," kata Tommy seperti dikutip laman resmi PBSI.

Dirundung cedera, Tommy sempat mengutarakan kekhawatiran tak dapat memperkuat tim Piala Thomas di New Delhi, India, 18-25 Mei."Sempat ada kekhawatiran saya tidak bisa bermain di Piala Thomas. Tapi setelah berkonsultasi dengan dokter, beliau yakin saya bisa ikut Piala Thomas, saya jadi tambah percaya diri," beber Tommy.

Tommy mengakui kalau cedera ini adalah sebuah ujian yang tak mudah untuk dilalui. Ia mesti menghadapi berbagai perubahan dalam hari-harinya. Selama menjalani terapi, Tommy berlatih di klub Pelita Bakrie bersama anak-anak pemula. Ia juga mesti mengenakan sepatu berbeda ukuran untuk kedua kakinya.

Selama menjalani pengobatan, Tommy mengenakan sepatu nomor 44 untuk kaki kiri. Sementara untuk kaki kanan yang sedang diterapi, Tommy menggunakan sepatu dengan ukuran satu setengah kali lebih besar yaitu 45,5.

Namun dukungan orang di sekitarnya membuat Tommy tegar menjalani cobaan yang tengah dialami. Tommy juga bersyukur ayahnya banyak membantu selama proses pemulihan.

"Papa selalu memberikan dukungan kepada saya dalam menghadapi ujian ini. Papa berkonsultasi bersama pelatih, apa-apa saja yang mesti saya kejar selama latihan sendiri, supaya saya tidak ketinggalan dengan teman-teman yang dikarantina," ucap Tommy.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya