Main Aman, Eko Kodok Lupakan Rekor

Eko Kodok harus rela terkena jump start karena belum terbiasa dengan sensor start baru.

oleh Defri Saefullah diperbarui 18 Mei 2014, 23:45 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2014, 23:45 WIB
Dragbike Pertamina
Dragbike Pertamina di Senayan berlangsung seru (Liputan6.com/Defri Saefullah)

Liputan6.com, Jakarta: Kejuaraan Dragbike bertajuk Pertamina Enduro-KYT-AHRS Dragbike 201 Meter Champ 2014 putaran pertama di Parkir Timur Senayan, Minggu (18/5/2014) berlangsung seru. 690 starter yang berlomba sejak Sabtu (17/5/2014) harus beradaptasi dengan sensor start baru yang digunakan promotor lomba, Trendy Promo Mandira (TPM).

Sensor start ini membuat beberapa pembalap memilih untuk main aman. Soalnya, jika jump start (start sebelum lampu hijau hidup), maka akan didiskualifikasi dan catatan waktu tak akan dihitung.

Salah satu pembalap yang main aman yaitu pembalap asal Semarang dari tim PME Abirawa Mimaki Racing, Eko Kodok. Dia berhasil menjadi yang tercepat di salah satu kelas bergengsi yaitu Free For All dengan catatan waktu 7,120 detik.

Namun catatan waktu itu masih kalah dibandingkan torehan waktunya dua tahun lalu yaitu 6,7 detik di tempat yang sama. Saat itu, torehan waktunya itu menjadi rekor. "Saya lebih baik main aman saja karena ini baru seri pertama, saya tak pikirkan rekor," katanya kepada wartawan.

"Sebelum lomba tidak diberitahu jika ada sensor baru, jadi saya belum terlalu siap. Tadi saya sekali kena jump start.Mungkin baru di sini sensor start yang seperti itu, jadi saya belum tahu," tambahnya.

Di kelas FFA, Eko berhasil mengungguli pebalap asal Yogyakarta, MW Hidayat dan Alvan Cebonk dari Nganjuk, Jawa Timur.Dengan hasil itu Eko Kodok berhak mendapat hadiah tambahan sebesar Rp 750 ribu di putaran perdana. Sementara MW Hidayat dari Tim X Fenger B Pazz di urutan kedua, diganjar hadiah tambahan sebesar Rp500 ribu.

Sedangkan Alvan Cebonk dari tim TSS Tomeco Mizzle GM berhak atas hadiah tambahan sebesar Rp300 ribu. Sementara itu, pebalap asal Semarang lainnya dari tim Vreinz Joyo Mufler, Galih Dwi sukses menjadi yang tercepat di Kelas 8: DB7 Sport 2T TU s/d 140 cc. Dengan waktu 7,920 detik, Galih Dwi berhasil finis di depan Tony Chupank dan Hendra kecil di urutan kedua dan ketiga.

Sementara dari kelas 12: DB13 Matic TU s/d 300 cc, catatan terbaik diraih pebalap asal Depok, Ute Cuters dari tim GF Racing FT K-Tech (7.588), mengungguli Musa Ucrit dan Saiful Cibef.

Sebelumnya Ketua Panitia dari Trendy Promo Mandiri, Helmy Sungkar mengaku senang dengan putaran perdana kali ini yang mampu memecahkan rekor peserta terbanyak.

 "Selain itu jumlah penonton juga mencapai angka 5000 lebih. Sementara jumlah peserta hampir mencapai 700. Ini adalah hal yang fantastis. Saya optimis pada putaran kedua di Deltamas, Cikarang, Bekasi mendatang. Event ini akan kembali sukses," tuntas Helmy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya