Liputan6.com, Copenhagen - Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris gagal melanjutkan kejutan di ajang BWF World Championships 2014. Tian Qing/Zhao Yunlei, pasangan China peraih medali emas Olimpiade London 2012, masih terlalu tangguh buat ganda putri Indonesia tersebut. Pasangan muda ini takluk dua game langsung 12-21 dan 15-21 di stadion Ballerup Super Arena, Copenhagen, Denmark, Jumat (29/8/2014) sore WIB.
"Kami tidak dapat mengeluarkan kemampuan kami saat melawan Tian/Zhao. Mereka sepertinya sudah bisa membaca permainan kami saat melawan Bao/Tang," kata Della. "Kalau Bao/Tang diajak main lambat masih bingung, sementara Tian/Zhao lebih siap."
"Lagipula kami merasa di pertandingan ini kami selalu di bawah tekanan lawan," Aggia menambahkan.
Meski langkahnya terhenti di perempatfinal, Anggia/Della tetap bersyukur mendapat kesempatan berlaga di turnamen akbar ini. "Banyak pelajaran yang kami petik dari kejuaraan ini. Misalnya dalam setiap pertandingan, kami harus fokus terus karena lawan itu tipe permainannya beda-beda. Kami tidak bisa mengikuti maunya kami saja, tetapi harus bisa menyesuaikan diri," ujar Della.
"Kami juga harus lebih pintar dan cepat beradaptasi. Kalau hari ini lawan tipe mainnya cepat, besok bisa saja dapat lawan yang mainnya lambat dan harus tahu mesti bagaimana," tambah Anggia yang berusia 20 tahun.
Kiprah Anggia/Della di turnamen ini memang tak bisa dipandang sebelah mata. Pasangan ini tidak ingin sekadar dipandang sebagai ganda putri pelapis Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang memang menjadi andalan di sektor ini.
Walau belum berhasil menyumbangkan medali untuk Indonesia, Anggia/Della berhasil memenuhi target pertama, yaitu babak perempatfinal. Kedua pemain asal klub Jaya Raya Jakarta ini lolos dari babak pertama dengan mengalahkan Fu Mingtian/Yu Yan Vanessa Neo asal Singapura 21-18 dan 21-19.
"Sebenarnya kami inginnya lebih dari perempatfinal, tetapi ini hasilnya. Kami tetap bersyukur walaupun belum bisa ke semifinal dan memberikan medali buat Indonesia," ucap Anggia.
Advertisement
Di babak kedua menjadi pertandingan yang tak akan pernah dilupakan Anggia/Della karena mereka menumbangkan ganda putri terkuat dunia asal China, Bao Yixin/Tang Jinhua, dalam dua game langsung 21-14 dan 21-18. Di babak ketiga, Anggia/Della kembali menjawab tantangan dengan membuktikan bahwa mereka bermental baja saat menaklukkan wakil tuan rumah, Line Damkjaer Kruse/Marie Roepke, 21-18 dan 21-16.
"Mengalahkan pasangan terbaik dunia pastinya makin menambah rasa percaya diri kami di turnamen selanjutnya. Selain itu, setelah pulang ke Jakarta pun kami merasa latihannya akan lebih semangat," tutur Anggia. "Kami juga jadi percaya bahwa tidak ada lawan yang tidak bisa dikalahkan. Kalau kita mau, pasti kita bisa," imbuh Della.
Sektor ganda putri masih menyisakan Greysia/Nitya yang akan menantang unggulan ketujuh dari Jepang, Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda.