Sikap Pantang Mundur Greysia/Nitya Berbuah Emas Pertama Indonesia

Medali emas ganda putri terakhir kali direbut oleh pasangan Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna

oleh Bogi Triyadi diperbarui 28 Sep 2014, 07:04 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2014, 07:04 WIB
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (PBSI)

Liputan6.com, Incheon: Cabang bulutangkis perorangan baru saja menyumbangkan medali emas pertama bagi kontingen Indonesia di Asian Games 2014 lewat.

Medali ini disumbangkan pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Pasangan unggulan ketujuh ini, merebut kemenangan atas Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo (Jepang), dengan skor 21-15, 21-9, Sabtu (27/9/2014).

Medali emas dari Greysia/Nitya merupakan jawaban penantian panjang selama 36 tahun. Medali emas ganda putri terakhir kali direbut oleh pasangan Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna pada Asian Games 1978.

“Kami bersyukur kepada Tuhan, akhirnya kami berhasil setelah bertahun-tahun kami belajar bahwa sangatlah sulit mengalahkan mereka yang tidak mudah menyerah. Jadi, kami lebih tidak mudah menyerah lagi sampai kami mendapatkan tujuan kami,” ujar Greysia kepada wartawan di Gyeyang Gymnasium.

“Kami tidak dapat menggambarkan perasaan kami saat ini, kami sangat bahagia untuk kami, pelatih, keluarga dan untuk masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

“Kemenangan ini kami persembahkan untuk Tuhan, keluarga, pelatih, dan PBSI yang tak pernah lelah memberikan dukungan kepada kami dan memberi kepercayaan kepada kami,” kata Nitya menambahkan.

Penampilan Greysia/Nitya di partai final memang tidak sedramatis laga di semifinal saat melawan Tian Qing/Zhao Yunlei (Tiongkok). Karena Greysia/Nitya memang terlalu mendominasi jalannya pertandingan pada laga kontra Ayaka/Misaki yang merupakan unggulan pertama.

Perolehan skor memang berlangsung ketat di awal game pertama hingga kedudukan 15-15 kedua pasangan tampak banyak bermain reli. Tak seperti laga sebelumnya, pertahanan Greysia/Nitya justru lebih rapat dibanding Ayaka/Misaki.

Pada game kedua, Greysia/Nitya bermain super agresif dan banyak menyerang pertahanan Ayaka/Misaki. Pasangan Jepang ini tampak kebingungan dan tak tahu mesti menerapkan permainan seperti apa, hingga mereka tertinggal jauh 7-16 dan sulit untuk mengejar.

Rasa haru menyelimuti Greysia/Nitya yang langsung berpelukan di tengah lapangan bersama sang pelatih, Eng Hian. Mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia merupakan sebuah prestasi yang sangat membanggakan, apalagi pada awalnya mereka ditargetkan meraih medali perunggu.

“Greysia/Nitya sangat kuat di babak final perorangan kali ini, sangat berbeda dengan pertemuan sebelumnya di nomor beregu. Kami ucapkan selamat kepada Greysia/Nitya atas kemenangan ini,” ujar Ayaka.

Indonesia masih berpeluang untuk menambah pundi-pundi medali emas lewat pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang di babak final akan berhadapan dengan pasangan tuan rumah, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong.

Baca juga:

Indonesia Raih Emas Pertama di Asian Games

Villarreal Tidak Berkutik Hadapi Real Madrid

Ancelotti: Tugas Benzema Bukan Cetak Gol

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya