Liputan6.com,Roma: Presiden Sampdoria Massimo Ferrero sepertinya akan berurusan dengan komisi disiplin Federasi Sepakbola Italia (FIGC) terkait dengan hinaan rasialnya kepada pemilik Inter Milan asal Indonesia, Erick Thohir. Ferrero sekarang kemungkinan akan menghadapi sanksi disiplin sebagai bagian dari penyelidikan.
Sebuah pernyataan di situs resmi FIGC, Senin (10/11/2014) mengatakan: "Presiden Sampdoria, Massimo Ferrero, secara terbuka menyatakan pernyataan yang merugikan, ofensif dan diskriminatif atas dasar etnik terhadap Presiden Inter Erick Thohir."
Kejadian ini bermula saat Ferrero menyatakan keprihatiannyan atas keputusan Massimo Moratti mundur sebagai presiden kehormatan Inter Milan. "Moratti adalah orang besar dan tampaknya tidak adil telah diperlakukan seperti itu. Moratti telah memberi begitu banyak untuk sepakbola Italia," kata Ferrero dalam sebuah wawancara dengan RAI.
Entah karena terbawa emosi, Ferrero kemudian melontarkan kekecewaannya terhadap pemilik Inter asal Indonesia, Erick Thohir. "Saya bersimpati kepada Massimo. Saya telah mengatakan kepadanya agar menendang saja orang Filipina itu," ucapnya.
Sadar telah membuat kesalahan, Ferrero kemudian mengeluarkan pernyataan maaf di situs resmi Sampdoria. "Saya tak bermaksud untuk tidak menghormati Erick Thohir, direktur Inter, atau orang-orang dari Filipina yang selama ini telah berhubungan baik dengan saya," ucapnya.
Erick Thohir mulai menjadi pemilik Inter pada Oktober 2013. Bersama dua rekannya yang juga dari Indonesia, Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo, mereka membeli saham mayoritas Inter dari Massimo Moratti. Ia memiliki 70 persen saham La Beneamata.
Â
Baca Juga:
Advertisement
'Ancelotti Fantastis dalam Semua Aspek'
'Mental Juara Chelsea Telah Kembali'
[Walcott Pernah Tolak Chelsea](/2131961 "")