Liputan6.com, Bandung: Sejak ditinggal oleh Ferdinand Alfred Sinaga yang memilih berkostum Sriwijaya FC dan memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Djibril Coulibaly, Persib Bandung hingga saat ini belum memiliki striker mumpuni.
Sejak kegagalan mendatangkan striker Brazil yang bermain di Thailand, Aron da Silva, tim Maung Bandung tampak kesulitan mencari sosok striker yang cocok dengan kriteria Pelatih Djajang Nurjaman.
Terakhir meski berpredikat sebagai top skor Malaysia Super League dan digadang-gadang mengisi posisi striker, pemain berkebangsaan Burkina Faso, Koh Traore malah langsung ditolak setelah performa buruknya saat menghadapi Arema Cronus di Final Inter Island Cup 2014.
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar mengatakan, sejak kegagalan merekrut Aron da Silva dan penyerang sayap Zulham Zamrun, Persib sulit menemukan sosok yang memiliki skill diatas rata-rata dan dapat meningkatkan permainan skuat Maung Bandung.
"Kalau kemarin Aron masuk kita (Persib) tenang. Mungkin bakal jadi pemain termahal (di Indonesia). Kita kemarin terlena juga pada pemain lokal Zulham (Zamrun) sudak ok dan siap, ternyata tidak jadi. Itu jadi kendala," katanya saat ditemui di Bandung.
Umuh menuturkan pihak manajemen enggan terburu-buru dalam menentukan pemain yang bakal menjadi ujung tombak Persib Bandung, pasalnya striker Persib harus memiliki skill diatas rata-rata.
"Kita gak mau membeli kucing dalam karung minimal sekelas Aron (da Silva). Diatas Aron lebih bagus. Kita cari striker yang sesuai jangan yang asal-asalan," tutupnya.
Baca Juga:
Betah Berlatih di Belanda, Alif Tristan Kangen Makanan Satu Ini
Advertisement