Meraba Kandidat 'Batu Karang' di ISL 2015, Siapa Favorit?

Fabiano, Roby, Jupe, dan Golian akan bersaing ketat berebut status bek tengah terbaik.

oleh Juprianto Alexander Sianipar diperbarui 17 Mar 2015, 08:18 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2015, 08:18 WIB
Logo ISL 2015
Logo ISL 2015

Liputan6.com, Jakarta - Liga Super Indonesia (LSI) musim 2015 hanya tinggal menghitung hari. Analisis kali ini akan memaparkan beberapa bek yang secara statistik dan aksi bertahan pada musim lalu cukup solid. Keempat pemain bertahan ini diprediksi akan mencapai puncak performanya di perhelatan LSI kali ini.

Kombinasi bek tengah lokal dan impor mewarnai daftar kandidat kuat calon bek terbaik ISL 2015. Bicara kualitas keempatnya tidak perlu diragukan. Statistik musim lalu menjadi acuan paling pas mengapa keempat nama ini pantas masuk daftar favorit bek tengah terbaik.

Selain keempat nama itu, mantan pemain timnas U-19 Hansamu Yama Pranata juga diprediksi bisa memberikan kejutan di ISL musim depan. Penasaran siapa saja empat 'batu karang' di ISL 2015? Cek langsung di halaman berikutnya :

Fabiano Beltrame

Fabiano Beltrame
Fabiano Beltrame (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Fabiano Da Rosa Beltrame (Arema Cronus)

Bek kelahiran Brasil 32 tahun silam merupakan pemain bertahan yang tangguh dalam duel udara dan kokoh menjaga lini pertahanan. Mantan kapten Persija ini memiliki rata-rata sundulan 10,2 per pertandingan.

Selain kuat di udara, ia juga mencatatkan rata-rata tekel sukses sebanyak 2,2 setiap pertandingan. Catatan tersebut merupakan yang terbaik bagi pemain bertahan.

Fabiano merupakan sosok bek modern yang juga aktif membantu serangan saat bola mati. Tiga gol ia lesakkan dari 19 kali penampilannya bersama Tim Macan Kemayoran musim lalu.

Meskipun akhirnya tak bisa membuat Persija lolos ke babak delapan besar, ketangguhannya tetap membuat ia diminati banyak klub. Setelah empat musim mengawal lini pertahanan Persija Jakarta, kini ia akan memulai petualangan baru bersama Arema Cronus.

Dengan persentase kesuksesan aksi (proporsi keberhasilan mengambil bola dari lawan, baik langsung dari kaki lawan atau memotong umpan lawan) bertahan sebesar 78% musim lalu, Fabiano tentu akan memperkokoh tembok Arema di LSI 2015 mendatang.

Baca halaman berikutnya -->

Muhammad Roby

galeri-bola-4-131120a.jpg
Pemain belakang Indonesia M Roby (16) berusaha menahan laju serangan pemain Irak M Karrar saat laga kualifikasi Piala Asia 2015 (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Muhammad Roby (Barito Putera)

Namanya mencuat saat dipanggil membela tim nasional asuhan Alfred Riedl dalam persiapan Piala AFF tahun 2010 lalu. Mampu bermain sebagai bek sayap maupun bek tengah menjadikan M Roby sebagai bek serba bisa.

Roby dikenal memiliki keunggulan dalam hal penempatan posisi dalam bertahan, hal ini terbukti dari statistik intersepnya sebanyak 5,2 per pertandingan, angka yang tergolong tinggi untuk bek lokal.

Di antara nominator lainnya, persentase aksi bertahan (proporsi keberhasilan mengambil bola dari lawan, baik langsung dari kaki lawan atau memotong umpan lawan) Roby merupakan yang terbaik dengan 80%.

Meski banyak melakukan tekel dan intersep, M Roby patut dipuji karena hanya mendapat satu buah kartu kuning dalam 17 laga yang dilakoninya.

Di musim depan, bek yang pernah mendapat predikat sebagai pemain terbaik kompetisi Inter Island Cup 2008 ini sudah tak lagi berseragam Putra Samarinda. Sempat dihubung-hubungkan dengan Arema Cronus, namun M Roby lebih memilih bermain bersama Barito Putera.

Baca halaman berikutnya -->

Achmad Jufriyanto

Air Mata Kemenangan Persib Berhamburan di Gelora Sriwijaya
Pemain belakang Persib Bandung, Ahmad Jufriyanto berlari usai mencetak gol penentu kemenangan atas Persipura Jayapura dan menjadi kampiun ISL 2014 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, (7/11/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Achmad Jufriyanto (Persib Bandung)

Tendangan penaltinya di final LSI 2014 sontak membuat Achmad Jufriyanto menjadi idola baru seluruh warga Bandung. Pemain kelahiran 7 Februari 1987 ini cukup konsisten menjaga lini pertahanan Maung Bandung sepanjang musim lalu.

Meski secara statistik individu masih kalah dari Fabiano dan M Roby, namun Jupe, sapaan akrabnya, solid secara tim dan memiliki mental juara. Pemain yang sering mengenakan nomor punggung 13 ini mencatat 1.2 tekel sukses, 3.5 sapuan, dan 3 intersep per laga di musim lalu.

Hal positif lain yang dicatat pemain asal kota Tangerang musim lalu adalah jumlah hukuman kartu yang menurun secara signifikan dari musim 2013. Jupe merupakan pemain dengan jumlah kartu kuning terbanyak di LSI 2013. Bersama Elvis Herawan (Persiram), Jupe mengantongi 13 kartu kuning. Namun di musim 2014, Jupe hanya mendapat 4 kartu kuning.

Bermain dalam 27 laga Persib musim lalu dengan tabungan 2,489 menit, ia kini menjadi pilihan reguler di timnas. Jupe merupakan salah satu pemain lokal tersibuk di tahun 2014. Ia bermain untuk timnas  U-23 di ajang Asian Games, Persib dan timnas senior.

Musim baru LSI 2015 akan menjadi bukti ketangguhannya, apakah bek binaan Persita Tangerang ini mampu mempertahankan gelar juara bersama Pangeran Biru atau tidak.

Baca halaman berikutnya -->

Roman Golian

Hansamu Yama Pranata
Hansamu Yama Pranata (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Roman Golian

Satu lagi pemain bertahan yang pada musim baru nanti berganti kostum, Roman Golian. Bek dengan paspor Slovakia ini akan menjadi punggawa baru Persiba Balikpapan setelah sebelumnya tiga musim membela Persela Lamongan. Memiliki postur yang besar dan tinggi 187 cm, membuatnya secara statistik tercatat memiliki rata-rata 1 blok tembakan per pertandingan.

Pemain belakang berusia 32 tahun ini cukup rajin membantu serangan. Musim lalu ia turut menyumbang dua gol untuk Persela. Catatan jumlah sundulan per pertandingannya juga hanya kalah dari Fabiano Beltrame.

Bek yang dikenal agresif ini tercatat mendapat enam buah kartu kuning dalam 24 laganya bersama Persela. Persentase aksi bertahan mantan bek Arema ini mencapai 77% di musim lalu dengan catatan 1.3 tekel sukses dan 4 sapuan per pertandingan. Menarik untuk ditunggu apakah Roman mampu membawa perubahan bagi tim Beruang Madu di kompetisi LSI musim depan.

 Baca halaman berikutnya -->

Hansamu Yama Berpotensi Mengejutkan

Meraba Kandidat 'Batu Karang' di ISL 2015, Siapa Favorit?
Fabiano, Roby, Jupe, dan Golian akan bersaing ketat berebut status bek tengah terbaik.

Di luar empat kandidat calon bek terbaik LSI 2015 ini, terdapat beberapa pemain muda yang kemungkinan juga akan mencuat. Salah satunya adalah Hansamu Yama Pranata.

Pemain jebolan Deportivo Indonesia (program pelatihan pemain usia dini yang dipusatkan di Uruguay) ini akrab di telinga publik menyusul performa gemilang U-19 arahan pelatih Indra Sjafri saat menjuarai Piala AFF tahun 2013.

Statistiknya bersama Garuda Jaya sebagai pemain bertahan cukup baik, dengan menciptakan rata-rata 4,4 intersep, 3,2 tekel sukses dan 9 sundulan berhasil per pertandingannya.

Setelah era timnas U-19, Hansamu kini telah memilih Barito Putera sebagai klub yang akan ia bela musim ini. Direkrut Barito bersama Paulo Sitanggang, rekannya di timnas U-19, besar harapan publik Indonesia melihat permainan cantik mereka di timnnas U-19 bisa menular ke kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015.

Menarik untuk kita nantikan kiprah kelima pemain belakang ini. Tentu masih ada nama lain yang siap mencuat di musim baru mendatang. Persaingan akan semakin ketat, hanya yang terbaik yang layak jadi juara. 

Infografis Batu Karang Pertahanan ISL 2015

LabBola
LabBola

Berikut infografis para calon bek terbaik di ISL 2015 :

http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/829705/original/027438100_1426512649-4_Calon_Bek_terbaik_ISL-01.jpg

(Sornong Maulana - Labbola)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya