Liputan6.com, Jakarta- PSSI akhirnya disanksi oleh FIFA. Organisasi pimpinan Sepp Blatter itu menjatuhkan sanksi karena ada campur tangan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait sepak bola.
FIFA menganggap PSSI telah melanggar Statuta FIFA Pasal 13 dan 17. Akibat sanksi ini, Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh FIFA.
Keluarnya sanksi FIFA ini disesalkan banyak pihak baik itu pelaku sepak bola maupun fans karena kini Indonesia tidak bisa ikut ajang internasional seperti Piala Asia, Piala AFF, Kualifikasi Piala Dunia hingga Piala AFC.
Menpora Imam Nahrawi menjadi salah satu pihak yang disalahkan karena sanksi FIFA turun setelah PSSI dibekukan oleh Kemenpora.
Salah satu anggota tim transisi Diaz Hendropriyono angkat bicara mengenai sanksi FIFA terhadap PSSI. Dia meminta masyarakat tetap tenang dan tak menyalahkan Imam. Diaz melihat langkah Imam murni untuk membuat sepak bola Indonesia lebih baik lagi.
"Kebijakan yang diambil oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini tidak seharusnya dilihat sebagai bentuk intervensi politik. Walaupun Menpora adalah sebuah jabatan politik, namun kebijakan ini sesungguhnya diambil berdasarkan pada hasrat murni untuk melakukan reformasi dan membangkitkan kembali sepak bola Indonesia, baik tim nasional Indonesia maupun klub-klub sepak bola Indonesia," kata anak ketiga mantan Kepala BIN AM Hendropriyonoitu dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
"Usaha untuk melakukan reformasi ini telah juga mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo. Bentuk dukungan ini sesungguhnya sangatlah berarti, tidak hanya dari segi pengalokasian sumberdaya tetapi juga dalam aspek administratif yang kemudian dapat membantu inisiatif ini berhasil. Terlebih lagi, dukungan tersebut menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo sesungguhnya peduli terhadap sepak bola Indonesia dan bahwa ia merepresentasikan keinginan publik terhadap kebangkitan sepak bola Indonesia."
Diaz lantas mencontohkan usaha reformasi terhadap organisasi olahraga oleh inisiatif politik tidak hanya terjadi di Indonesia dan bukanlah merupakan hal baru. Sebab Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga pernah melakukannya di tahun 2009.
"Pada saat itu, permintaan Presiden Barrack Obama mendorong departemen hukum AS untuk menginvestigasi BCS terhadap dugaan pelanggaran hukum. Pada akhirnya, BCS memilih untuk tunduk dan mempertimbangkan permintaan Presiden Obama untuk membentuk sistem yang lebih adil."
Komisaris perusahaan telekomunikasi ini menilai wajar pemerintah ikut campur membenahi sepak bola nasional. "Sepak bola adalah bagian dari kepentingan nasional. Kepentingan nasional adalah sebuah konsep dimana sebuah negara menggunakan kompetensinya untuk mendukung agenda nasional dan sepak bola telah menjadi bagian dari kepentingan nasional berbagai negara di dunia untuk meningkatkan kebanggaan nasionalnya.
Tim Transisi: Pembekuan PSSI Wujud Kepedulian Pemerintah
Pemerintah ingin memperbaiki sepak bola nasional termauk klub-klub.
diperbarui 31 Mei 2015, 14:30 WIBDiterbitkan 31 Mei 2015, 14:30 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mendag Budi Lepas Ekspor Produk Furnitur Senilai USD70.000 ke AS dan Prancis
Portofolio Green Loan BNI Tumbuh Double Digit Sejak 2021
Anggota Kongres AS Sambut Baik Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu, Biden Marah-Marah
DP3AP2KB Kota Cilegon Kumpulkan Calon Pengantin Sebagai Upaya Cegah Stunting Sejak Dini
Pastikan Layanan Prima, Pertamina Patra Niaga Gencar Inspeksi ke SPBU
BTN Komitmen Terapkan ESG di Semua Lini Bisnis, Ini Buktinya
Pencegahan Sejak Dini, Ratusan Pelajar di Pekanbaru Nyatakan Lawan Peredaran Narkoba
Ini Pesan Mendag Budi saat Lepas Ekspor Adonan Roti ke Uni Emirat Arab
Top 3 Berita Hari Ini: Candaan Ridwan Kamil Soal Janda Saat Kampanye Tuai Kecaman, Susi Pudjiastuti Ikut Angkat Bicara
Bioethanol E10 Pertamina akan Diuji Lini Kendaraan Toyota
Hasil China Masters 2024: Pukul Pasangan Malaysia, Sabar/Reza ke Semifinal
Unit Usaha APP Group Resmikan PLTS Berkapasitas 3,7 MWp