Liputan6.com, Bali - Sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada PSSI benar-benar membuat sejumlah klub menanggung kerugian. Salah satunya ialah jadwal uji coba dan pertandingan persahabatan yang batal digelar oleh klub-klub asal Indonesia.
Sanksi oleh FIFA sendiri jatuh karena adanya intervensi dari pemerintah dalam hal ini Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Akibat sanksi itu, sebagian besar pemain-pemain Indonesia tak memiliki aktivitas resmi di lapangan hijau selain pertandingan tarkam (antar kampung).
Salah satu klub Indonesia, Bali United Pusam terpaksa harus membatalkan rencana mereka melawan klub-klub luar negeri. Werder Bremen adalah salah satu klub yang dijadwalkan akan berhadapan dengan Bali United di laga uji coba.
Advertisement
Selain Werder Bremen, Bali United juga akan beruji coba dengan klub Malaysia, Pahang FA dan klub Australia, Melbourne FC. Pertandingan yang rencananya bakal berlangsung di Stadion Kapten Dipta Gianyar, Denpasar itu sayanganya terpaksa tak bergulir.
Bersambung ke halaman berikutnya>>>
Selanjutnya
"(Akibat) sanksi (FIFA) kami tidak bisa bertanding dengan klub luar negeri," kata penyerang Bali United, Yabes Roni Malaifani kepada wartawan.
Dia mengaku, klub asuhan Indra Sjafri ini sesungguhnya telah berkomunikasi dengan sejumlah tim luar negeri semisal Werder Bremen asal Jerman, Pahang FC asal Malaysia, Melbourn FC asal Australia dan sejumlah tim luar negeri lainnya. "Ya jelas kami merasa dirugikan," katanya.
Meski tak ada kompetisi yang bergulir, Yabes menjamin Bali United Pusam harus tetap eksis. "Bali United tetap harus ada walau tidak ada kompetisi," tegasnya.
Mengenai turnamen yang akan digelar Tim Transisi Kemenpora, Yabes tak mau terburu-buru mengikutinya. Pasalnya, ia mengaku belum menerima undangan mengikuti turnamen tersebut. Namun Yabes tak menjamin Bali United akan mengikuti turnamen tersebut. "Banyak hal yang patut dipertimbangkan," ucap Yabes.
Advertisement