Liputan6.com, Jakarta - Wasit merupakan seseorang yang ditunjuk untuk menjadi pengadil dalam sebuah pertandingan olah raga. Dalam sepak bola, seorang wasit bisa membuat jutaan fans sebuah tim geregetan karena keputusannya.
Salah satu wasit yang bikin gemas fans adalah Sandro Ricci. Dia adalah wasit yang memimpin pertandingan Chile melawan Uruguay di Copa Amerika 2015, 25 Juni silam.
Ricci memberi kartu merah kepada Edinson Cavani setelah terlihat menampar bek Chile, Gonzalo Jara. Padahal, dari tayangan ulang, Jara yang memulai memprovokasi dengan mencolek bokong Cavani.
Contoh lainnya adalah Cuneyt Cakir. Wasit asal Turki itu membuat geram fans Manchester United ketika memimpin pertandingan di Old Trafford. Ketika itu MU harus menghadapi Real Madrid di pentas Liga Champions musim 2012-13.
Cakir memberi kartu merah kepada Luis Nani yang dianggap mengangkat kaki terlalu tinggi saat berduel udara dengan Alvaro Arbeloa. Dari rekaman ulang, baik Arbeloa dan Nani sama-sama menganggkat kaki sangat tinggi.
Dibalik aksi kontroversial wasit ada pengadil lapangan hijau yang dinilai sangat bagus dan tegas. Siapa saja mereka? Simak ulasannya di halaman berikut!
Markus Merk
Markus Merk
Markus Merk adalah mantan wasit Jerman. Dia merupakan wasit terbaik di Bundesliga sebanyak enam kali, yakni pada tahun 1995, 1996, 2000, 2003, 2004 dan 2006.
Pria yang kini berusia 53 tahun tersebut merupakan pengadil pada laga final Euro 2004. Selain itu, dia juga menjadi wasit pada partai final Liga Champions tahun 2003.
Selain seorang wasit, pria kelahiran Kaiserslautern itu juga berprofesi sebagai dokter gigi.
Advertisement
Kim Milton Nielsen
Kim Milton Nielsen
Kim Milton Nielsen adalah mantan wasit internasional asal Denmark. Dia telah memimpin 154 pertandingan internasional dan 53 partai Liga Champions.
Nama pria berusia 54 tahun tersebut dikenal publik setelah memberi kartu merah kepada legenda Inggris, David Beckham yang menendang pemain Argentina yang saat ini melatih Atletico Madrid, Diego Simeone di Piala Dunia 1998.
Nielsen merupakan wasit yang memimpin pertandingan AS Monaco melawan Porto di final Liga Champions tahun 2004. Ketika itu, Porto menjadi pemenangnya.
Sandor Puhl
Sandor Puhl
Sandor Puhl adalah wasit terbaik di masanya asal Hungaria. Dia menjadi wasit sejak tahun 1988 hingga 2000. Pria yang kini sudah berusia 59 tahun tersebut merupakan wasit terbaik IFFHS selama empat kali berturut-turut, yakni pada tahun 1994 hingga 1997.
Dia merupakan pengadil pertandingan final Piala Dunia 1994 yang mempertemukan Brasil melawan Italia. Puhl juga memimpin partai final Liga Champions tahun 1997.
Advertisement
Peter Mikkelsen
Peter Mikkelsen
Peter Mikkelsen merupakan wasit asal Denmark yang sudah pensiun pada tahun 1998. Pengadil berusia 55 tahun tersebut menjadi wasit terbaik di sepak bola Eropa sebanyak dua kali, yakni tahun 1992 dan 1996.
Selain itu, dia juga pernah memimpin pertandingan di Piala Dunia sebanyak lima kali, yakni pada 1990 dan 1994. Setelah pensiun sebagai wasit, dia memilih untuk menjadi seorang guru di Denmark.
Howard Webb
Howard Webb
Nama Howard Webb selalu dikaitkan dengan kemenangan Manchester United. Bagaimana tidak, ketika Webb memimpin pertandingan MU, maka klub berjuluk Setan Merah itu bisa dipastikan meraih tiga poin.
Tapi dibalik itu semua, Webb merupakan wasit terbaik di Liga Premier Inggris. Pria yang berusia 44 tahun itu telah pensiun dan telah memimpin 534 pertandingan.
Semasa bertugas sebagai wasit, dia telah mengeluarkan 1.694 kartu kuning dan 68 kartu merah. Pada tahun 2010 Webb menjadi wasit pertama yang bisa memimpin di dua partai final, yakni Liga Champions dan Piala Dunia.
Pada final Piala Dunia 2010, Webb membuat kesal pecinta sebak bola. Bagaimana tidak, dia mengeluarkan 14 kartu kuning ketika Belanda menghadapi Spanyol.
Advertisement
Pierluigi Collina
Pierluigi Collina
Pengadil lapangan yang sering mendapat ancaman pembunuhan adalah Pierluigi Collina. Wasit berkepala plontos itu sangat tegas dan tidak pernah ragu mengambil keputusan dalam sebuah pertandingan.
Keberanian dan ketegasannya dalam sebuah pertandingan menjadikan Collina sebagai wasit terbaik FIFA dalam enam tahun berturut-turut, yakni pada tahun 1998, 1999, 2000, 2001, 2002 dan 2003.
Selain itu, Collina juga menjadi wasit terbaik Serie A sebanyak tujuh kali, yakni pada tahun 1997, 1998, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2005. (Cak/Ian)
Baca juga:
9 Pembelian Murah Manchester United Namun Jadi Superstar
9 Fakta Unik Martunis, Anak Angkat CR7 yang Jarang Diketahui