Liputan6.com, Melbourne - Kedatangan Martin Odegaard ke Real Madrid pada bursa transfer musim dingin Januari 2015 mendapat banyak sorotan. Usianya baru menginjak 16 tahun dan dinilai salah langkah ketika memilih bergabung dengan Madrid.
Odegaard juga mendapat gaji fantastis dari Madrid untuk ukuran pesepakbola remaja. Los Merengues membayarnya sebesar 80 ribu pounds per pekannya atau setara dengan Rp1,59 miliar, gaji yang melebihi banyak pemain yang lebih senior ketimbang Odegaard.
Baca Juga
Lalu, bagaimanakah sesungguhnya kemampuan gelandang internasional Norwegia itu? Melihat performa Odegaard dalam laga pramusim antara Madrid kontra AS Roma, kemarin (18/7/2015), rasanya tak ada yang istimewa.
Advertisement
Seperti dilansir 101 Great Goals, pemain yang dibeli dari Stromsgodset ini tak banyak membuat kesempatan bagi para pemain depan Madrid. Odegaard yang bertipikal playmaker juga tampak kesulitan membuat ruang bagi rekan-rekan setimnya, padahal ekspektasi begitu tinggi kepadanya.
Kreativitas Odegaard tak terlihat pada hampir sepanjang pertandingan lawan Roma, yang berlangsung di Melbourne, Australia. Kendati begitu, Odegaard dinilai menunjukkan kerja keras lebih pada laga tersebut.
Dalam video rekaman laga itu, Odegaard terlihat lebih banyak mengoper ke belakang ketimbang membuka ruang. Permainan model seperti ini yang dianggap menjadi penyebab pertandingan Madrid kontra Roma berakhir dengan adu penalti setelah bermain tanpa gol.Â
Berikut video penampilan Martin Odegaard kala Real Madrid vs AS Roma:Â