Penampilan Tunggal Putri di Thailand Open Dievaluasi

"Kondisi lapangan yang berangin membuat mereka kesulitan dalam mengeluarkan permainan terbaik," kata pelatih tunggal putri Edwin Iriawan.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 06 Okt 2015, 01:29 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2015, 01:29 WIB
Bulu Tangkis
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska hanya mampu menembus babak kedua Thailand Open Grand Prix Gold 2015, pekan kemarin. (Liputan6.com/Humas PP PBSI)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia hanya membawa pulang satu gelar juara dari ajang Thailand Open Grand Prix Gold 2015 yang beakhir pekan kemarin. Satu gelar itu disumbang ganda putra Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf. Sementara ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto dan tunggal putra Ihsan Maulana Mustofa harus puas finis sebagai runner-up.

Sementara di sektor tunggal putri, empat pemain muda Pelatnas Cipayung masih belum bisa menaklukkan turnamen level grand prix gold tersebut. Pencapaian terbaik hanya mampu diraih hingga babak dua. Gregoria Mariska kalah dari unggulan kedua asal Korea, Sung Ji Hyun, 15-21 dan 11-21.

Sebelumnya di babak pertama, Sung Ji Hyun juga menghentikan tunggal putri Indonesia lainnya Dinar Dyah Ayustine, 11-21 dan 10-21. Sementara itu, Fitriani dihentikan unggulan enam, Sayaka Sato dari Jepang, 12-21 dan 14-21. Sedangkan Hanna Ramadini terhenti usai takluk 'perang saudara' darin Fitriani di babak pertama 9-21 dan 15-21.

Langkah tunggal putri Indonesia, Fitriani, hanya sampai babak pertama Thailand Open Grand Prix Gold 2015, pekan kemarin. (LIputan6.com/Humas PP PBSI)

Hasil ini mendapat evaluasi khusus dari pelatih tunggal putri yang mendampingi, Edwin Iriawan. "Penampilan mereka di sini bisa dibilang lumayan. Tapi, saya lihat mereka belum mampu menguasai keadaan. Kondisi lapangan yang berangin membuat mereka kesulitan dalam mengeluarkan permainan terbaik," ujarnya.

"Idealnya mereka bisa mengatasi kondisi lapangan seperti apapun, ada angin, nggak ada angin, dan lain sebagainya. Ini harus menjadi evaluasi. Ke depannya, mereka tidak boleh lagi dikuasai situasi, harus mereka yang menguasai situasi."

Edwin mengatakan, pulang dari Thailand, beberapa metode latihan tambahan juga sudah ia persiapkan. Ini dilakukan demi mendukung peningkatan kemampuan para atlet di lapangan nantinya.

"Setelah ini ada banyak yang harus ditingkatkan dari penampilan mereka. Latihan lagi lebih keras. Salah satunya yaitu bagaimana mengatasi kondisi lapangan berangin. Karena di sini, itu yang menjadi kendala utama bagi mereka," beber Edwin.

Padahal, kalau dilihat dari persiapan sebelumnya, penampilan mereka harusnya bisa lebih baik dari sekarang." (Bog/Rco)

Baca juga:

Klasemen Liga Inggris: City Pimpin Klasemen

Dibujuk Neymar ke Barcelona, Apa Jawaban Coutinho?

Sukses Tekuk MU, Arsenal Balas Kritik dengan Gaya

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya