Liputan6.com, Jakarta - Usai mampu membawa Persib Bandung merajai Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015, nama pelatih Djadjang Nurdjaman kian menjulang. Tak heran banyak penggemar yang kerap mengelu-elukan namanya ketika Persib tengah berlaga di stadion.
Namun, pria yang sempat menjadi pemain Persib di era 90an itu tidak 'silau' dengan popularitas. Sebaliknya, pelatih yang akrab disapa Djanur ini justru mengikhlaskan diri menghadapi segala tingkah laku para penggemar.
"Zaman sekarang sangat berbeda dengan zaman dahulu. Kini, jika kita populer di mata penggemar, maka kita harus siap jika ada yang mengajak selfie atau tanda tangan," ujar pelatih yang akrab disapa Djanur itu saat menyambangi kantor Liputan6.com, Rabu (21/10/2015).
Menurut Djanur, dukungan dari para penggemar justru dapat membantu timnya meraih prestasi. Ia pun berpesan pada setiap pemainnya untuk dapat bersikap lebih ramah kepada para penggemar.
"Kita harus ikhlas, jika tidak, tentu akan sangat menyulitkan buat kita sendiri. Saya jelaskan pada para pemain juga agar mereka dapat ikhlas dan ramah. Karena bagaimanapun juga penggemar (Bobotoh) juga sama berjuangnya seperti kita, jadi saya imbau agar pemain lebih welcome sama penggemar," tegas Djanur.
Persib mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0 dalam laga final Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/10/2015). Dua gol Persib dicetak oleh Achmad Jufriyanto, dan bunuh diri kiper Sriwijaya FC, Dian Agus Prasetyo.(Win/Jnp)
Baca Juga :
Manchester City Vs Sevilla : Ajang Reuni bagi Jesus Navas
Advertisement