Liputan6.com, Jakarta - Niat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengambil alih proses pembayaran hadiah turnamen Piala Kemerdekaan semakin nyata. Juru Bicara Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, menjelaskan bagaimana Kemenpora akan proses pencairan dan pengadaan dana demi membayar hadiah Piala Kemerdekaan kepada PSMS Medan.
Sudah lebih dari sebulan janji Tim Transisi membayar hadiah Piala Kemerdekaan kepada PSMS belum juga dipenuhi. Pihak PSMS terus menagih, namun Tim Transisi yang menggembar-gemborkan tata kelola sepakbola yang lebih baik, malah ingkar janji.
Pihak Kemenpora sendiri akan menalangi pembayaran hadiah untuk Piala Kemerdekaan, meski tak menyebut dari mana asal dana tersebut. Gatot cuma menjelaskan, dana yang akan digunakan Kemenpora untuk membayar hadiah tidak akan melanggar hukum.
"Kalau masih menanti pihak sponsor tentu akan semakin tidak jelas. Karena itu pihak Kemenpora akan mengambil alih," ucap Gatot di kantor Kemenpora, Rabu (21/10).
"Pokoknya dananya ada, yang jelas tidak melanggar hukum," tambah dia.
Turnamen Piala Kemerdekaan telah berakhir pada 13 September lalu. Wakil Sumatera Utara, PSMS Medan, keluar sebagai juara usai mengalahkan Persinga Ngawi dengan skor 2-1 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
Sebagai pemenang, Ayam Kinantan harusnya berhak atas hadiah sebesar Rp 1,5 miliar. Tidak hanya itu PSMS juga masih menanti biaya akomodasi dan hak Panitia Penyelenggara selama turnamen berlangsung. (Ton/Win)
Baca Juga :
3 "PR" Pemerintah dalam Mewujudkan MotoGP Indonesia 2017
Advertisement
Djadjang Ungkap Musuh Terberat Persib di Piala Presiden 2015