PS TNI Membetot Perhatian Pelatih Mitra Kukar

Tantangan berat menuju gelar juara mulai dirasakannya.

oleh Dewi Divianta diperbarui 08 Des 2015, 03:19 WIB
Diterbitkan 08 Des 2015, 03:19 WIB
Latihan Mitra Kukar
Pemain Mitra Kukar, Hendra Bayauw melakukan pemanasan jelang semi final Piala Presiden melawan Persib di Tenggarong, Kaltim, Minggu (4/10/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Kuta - Keberhasilan Mitra Kukar melaju ke babak 8 besar Piala Jendral Sudirman 2015 tidak membuat pelatih Jafri Sastra menepuk dada. Tantangan berat menuju gelar juara mulai dirasakannya.

PS TNI menjadi tim yang sangat diwaspadai mantan pelatih Semen Padang tersebut. Bergabung di grup C babak 8 besar, Mitra Kukar bergabung bersama Semen Padang dan Persija Jakarta. Meski tiga tim tersebut memiliki kekuatan setara, namun kekuatan PS TNI bagi Jafri paling mencolok perhatian. 

PS TNI berhasil menjadi juara grup C meski berstatus sebagai tim amatir. Pemain jebolan Timnas yang memperkuat Laskar Loreng menjadi pembeda tim asuhan Soeharto AD tersebut.

"Semua tim berat, tapi  kami mewaspadai PS TNI. Kinerja pemain dan pelatihnya mencerminkan kerja profesional yang sangat luar biasa. Terutama fighting spirit untuk menang pada setiap laga yang dijalani," kata jafri kepada Liputan6.com di Hotel Natya, Kuta, Senin (7/12/2015).

Baca Juga

  • Sepp Blatter Masuk Daftar Buruan FBI
  • Saatnya Neymar Raih Ballon d'Or
  • Ricuh Liga Cile, Suporter Perang Mercon Hingga Gondol Kamera

Membangun kekuatan tim sendiri menurut dia lebih penting dibandingkan memikirkan kelebihan tim lawan menjadi cara ampuh bagi Mitra Kukar untuk mengatasi setiap lawan di babak 8 besar. 

"Tentunya fokus kami satu-satu. Kami sangat berhati-hati dengan permainan secara kolektif, karena sepak bola itu situasional. Kami ingin ada progress latihan kerjasama membangun pertahanan dan serangan tetap berimbang," dia memaparkan.

Harus Sembuh Total

Sementara itu, Jafri pun tidak ingin memaksakan pemain yang cedera bisa tampil di babak 8 besar. Menurut dia, si pemain harus sembuh total. Itu menjadi target yang mesti dicapai dibanding menurunkan pemain yang belum 100 persen fit.

Jafri pun belum berani menjamin, Zulkfli Syukur sudah bisa diturunkan di perempat final yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, 12 sampai 20 Desember 2015.

"Kami belum bisa pastikan Zulkifli apakah bisa diturunkan nanti; masih kami lihat perkembangannya. Sampai hari ini dia masih menjalani latihan terpisah. Kami tidak mau paksakan, karena Zulkifli harus betul-betul sembuh, baru progress untuk bermain,” ucap pria kelahiran Payakumbuh 23 Mei 1965 itu.

Setelah hampir satu bulan berada di Bali, Mitra Kukar merencakan untuk melakukan ujicoba dengan tim lokal Bali. Namun, rencana itu terkendala izin jelang digelarnya Pilkada serentak yang akan dilaksanakan 9 Desember 2015 mendatang. "Rencana ujicoba terhambat izin keramaian jelang pilkada. Jadi, ada satu kali latihan game internal sebelum bertolak ke Solo," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya