Liputan6.com, Solo - National Paralympic Committee (NPC) akan mengirim 15 atlet Indonesia di ajang Paralympic Rio de Janeiro, Brasil 2016. Namun, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) ingin ada 20 atlet yang didaftarkan.
Hingga saat ini, baru ada dua atlet difabel yang dipastikan bisa berlaga di Rio. Dua atlet itu dari tenis meja, David Yacob dan angkat berat, Ni Nengah Widiasih. Selain keduanya, ada atlet atletik yang sudah 90 persen dipastikan lolos, yakni Setiabudi.
Baca Juga
- Moratti: Pemecatan Mourinho Menyedihkan
- Begini Komentar Perdana Mourinho Setelah Dipecat Chelsea
- Skuat Juventus Heboh Sambut Natal
"Rencana kami dari Satlak Prima kalau bisa jangan 15 atlet, takutnya ada yang cedera. Jadi kami menyarankan mereka untuk menyiapkan 20 atlet," papar Wakil Kasatlak Prima, Lukman Niode di Hotel Lor In Solo, Senin (21/12/2014).
"Memang 20 atlet ini tidak semuanya masuk ke ajang Paralympic di Rio. Tapi kami harus coba persiapkan mereka dari Januari 2016 sampai pada masa kualifikasi, bulan Juni," dia menambahkan.
Lebih lanjut, Lukman menambahkan, NPC harus menyiapkan program yang baik agar kontingen Indonesia bisa tampil maksimal di Rio. Uji coba dan nutrisi menjadi hal penting selama masa persiapan.
"Satlak Prima pada intinya mendukung NPC, namun langkah tersebut harus diselaraskan dengan program yang jelas dan diajukan kepada Satlak Prima, sehingga kebutuhan atlet seperti persiapan untuk atlet beruji coba bisa diwujudkan," dia menjelaskan.
"Semua difokuskan pada NPC, khususnya menciptakan regenerasi. Dan para atlet terpilih akan kita rangkul masuk dalam pembinaan Satlak Prima, melalui medical tes, parameter tes, dan skill tes," katanya mengakhiri.