Janji Tahun Baru Klopp: Lebih Kalem di Pinggir Lapangan

Manajer Liverpool itu berjanji mengubah sikap saat mendampingi anak asuhnya.

oleh Girman Soemantri diperbarui 26 Des 2015, 01:00 WIB
Diterbitkan 26 Des 2015, 01:00 WIB
Jurgen Klopp
Jurgen Klopp mendapatkan restu dari Liverpool untuk memboyong pemain asal Borussia Dortmund pada bursa tarsnfer Januari 2016. (Reuters/Phil Noble)

Liputan6.com, Liverpool- Kerap memperlihatkan sikap yang agresif saat mengatur anak asuhnya di pinggir lapangan, membuat Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, terlihat seperti memiliki tingkat emosional yang tinggi. Menyambut tahun baru, Klopp berniat menjadi sosok yang berbeda di pinggir lapangan.

Pelatih asal Jerman itu berjanji akan mengubah sikapnya saat mendampingi anak-anak asuhannya bertanding. Menurut Klopp, hal tersebut dilakukan untuk kebaikan dirinya sendiri sebagai seorang pelatih. 

"Saya ingin menjadi lebih dingin saat di pinggir lapangan, tapi saya adalah orang yang emosional. Kadang saya tertawa lebih dari seharusnya, dan kadang saya juga bisa menjadi marah lebih dari seharusnya," ujar Klopp, seperti dilansir Soccerway.

Baca Juga

  • Dinilai Lamban, Depay Ogah Dibilang Kegemukan
  • Fans Minta MU Jual 3 Pemain Ini di Januari 2016
  • Indonesia Tuan Rumah MotoGP karena Jadi Pasar Otomotif Terbesar

Pada perayaan Natal tiap tahun, Klopp biasanya melakukan ibadah di gereja terdekat dari rumahnya. Namun, karena saat  ini dirinya menjadi manajer di klub Premier League yang harus menjalani pertandingan Boxing Day, Natal kali ini berbeda dengan sebelumnya.

"Biasanya saya pergi ke gereja pada hari seperti ini. Tidak masalah, tapi saya akan tetap merayakan hari Yesus Kristus. Kemudian mempersiapkan diri untuk pertandingan Boxing Day," tutur mantan pelatih Borussia Dortmund ini.

Saat ini, The Reds berada di posisi kesembilan klasemen sementara Premier Ldeague dengan koleksi 24 poin dari 17 kali bertanding. Liverpool terpisah lima poin dari Manchester United yang berada di posisi kelima, atau batas terakhir untuk bermain di kompetisi Eropa.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya