Liputan6.com, Jakarta - Pembalap andalan Indonesia, Rio Haryanto masih harap-harap cemas soal pencairan dana bantuan dari Kemenpora yang disalurkan melalui KONI sebesar Rp 100 miliar atau 3,7 juta euro. Pasalnya, hingga kini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tak tahu menahu soal cara KONI memberikan dana tersebut pada PT Kiky Sports selaku perwakilan manajemen Rio.
Baca Juga
- Pembukaan dan Penutupan Asian Games di Jakarta
- Istri Seksi Guardiola Ikut Tur Keliling Sekolah di Manchester
- Palembang Sementara Kebagian 10 Cabor Asian Games 2018
Hal itu dikatakan oleh Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto pada wartawan, Senin (1/2/1026) petang. Dana hibah dari pemerintah tersebut juga menuai kritik dari salah satu anggota Komisi X DPR RI, Yayuk Basuki.
Advertisement
"Saya belum update tentang Rio. Karena kami bagi-bagi tugas dan fokus saya ada di Asian Games dan MotoGP," tutur Gatot.
Advertisement
"Saya belum dapat info terbaru bagaimana ini cara pembayarannya. Protes wajar, tapi mekanisme pembayaran yang penting," tutur mantan staf Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut.
"CSR itu nilainya kecil, yang besar adalah BUMN yang punya aktivitas retail seperti bank," Gatot mengakhiri.
Yayuk Basuki yang merupakan mantan atlet tenis nasional tersebut mengatakan langkah pemerintah dalam memberikan dukungan bisa berpotensi menimbulkan kecemburuan atlet dari cabang olahraga lain. Dia menyarankan agar dana bantuan untuk Rio bisa didapat dari program CSR (Corporate Social Responsibility) milik BUMN atau perusahaan swasta.