Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 250 anak mengikuti Jambore Futsal Anak (JFA) di kampus B Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun pada Sabtu dan Minggu (21/2/2016) lalu. Terinspirasi Piala Dunia Anak Jalanan di Brasil pada 2014, JFA juga ditujukan agar anak-anak yang terpinggirkan atau marginal bisa berolahraga.
Baca Juga
- Wawancara Eksklusif Rio Haryanto: Siap Harumkan Indonesia di F1
- Ini Syarat yang Diminta Mourinho kepada MU
- Gara-gara Gerrard, Arsenal Batal Gaet Suarez
JFA digagas Garuda Baru dan didukung Liga Mahasiswa (LIMA) dan Universitas Negeri Jakarta. Rencananya acara ini digelar setiap tahun.
"JFA diadakan terinspirasi dari pengalaman saat Indonesia berpartisipasi di ajang Street Child World Cup (SCWC) di Brazil pada bulan Maret 2014 di Rio de Janeiro, Brasil yang diadakan sejalan dengan pelaksanaan Piala Dunia 2014,” kata Mahir Bayasut, Inisiator Garuda Baru seperti rilis yang diterima Liputan6.com.
“Melalui pengalaman tersebut, kami sadar bahwa diperlukan sebuah program yang berkelanjutan untuk memberdayakan anak-anak marginal, termasuk pembinaan melalui olahraga futsal.”
250 anak yang ikut berasal dari 20 lembaga penggiat sosial. Anak-anak yang ikut berusia sekitar 10 hingga 16 tahun.Kegiatan ini juga menjadi kampanye awal persiapan pelatihan jangka pendek dan jangka panjang yang akan digelar oleh Garuda Baru bekerja sama dengan LIMA dan UNJ.
Pelatihan jangka pendek bagi anak-anak jenjang usia rencananya akan berlangsung selama enam bulan. Target jangka panjang kegiatan yang dinamakan Street Child Soccer ini adalah menyiapkan talenta usia dini untuk diberangkatkan ke Rusia untuk mengikuti Street Child World Cup pada 2018.
"Kegiatan ini sangat positif. LIMA mendukung berlangsungnya Jambore Futsal Anak yang sekaligus menjadi kick-off program Street Child Soccer ini karena gelaran ini sejalan dengan visi LIMA dengan terdapatnya unsur pembinaan dan pengembangan," kata Rida Ahmad, General Manager LIMA.