PSSI Segera Tunjuk Pelatih Timnas, Nama Huistra Muncul

Huistra masih memiliki kontrak dengan PSSI sampai Desember 2016.

oleh Risa Kosasih diperbarui 16 Mei 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2016, 16:30 WIB
Timnas Indonesia
Timnas Indonesia (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - PSSI memastikan Timnas Indonesia akan mengikuti turnamen Piala AFF 2016 yang akan berlangsung di Filipina dan Myanmar November mendatang. Kepastian itu diperoleh setelah FIFA mencabut sanksinya untuk Indonesia dalam kongres yang digelar di Meksiko, 12-13 Mei 2016.

Kepulangan Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim dan pelaksana tugas Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan dari Meksiko membawa bukti surat pencabutan sanksi yang diputuskan dalam rapat Dewan FIFA (pengganti peran Exco FIFA). Dengan pengembalian status keanggotaan PSSI oleh FIFA, timnas Indonesia dapat tampil lagi di laga internasional.

Baca Juga

  • Bintang Sriwijaya FC: Teja Paku Alam, Kiper Muda Menjanjikan
  • Rio Haryanto Finis Terakhir di Barcelona, Bos Manor Pasrah
  • Tolak Setim dengan Rossi, Pedrosa Bertahan di Honda

Sejumlah ajang bakal diikuti oleh timnas Indonesia dari berbagai level usia. PSSI juga harus bergegas mencari kandidat pelatih yang bakal menukangi Tim Garuda.

"Terkait timnas, tiga agenda besar itu yang harus kita siapkan segera. Mulai dari Piala AFF, karena 5 Agustus akan diadakan drawing senior, lalu tahun berikutnya SEA Games, dan tahun berikutnya 2018 adalah Asian Games," tutur Azwan kepada wartawan di Kantor PSSI, Senin (16/5/2016).

Azwan mengatakan, dia hanya punya tugas menyiapkan proposal nama-nama pelatih yang bisa diajukan dalam rapat komite eksekutif PSSI. Dia tak menampik, pelatih timnas interim yang lalu, Pieter Huistra dapat kembali bergabung dalam manajemen kepelatihan PSSI, meski telah terikat kontrak dengan klub kasta rendah di Jepang, Iwaki FC.

Kemungkinan Pelatih Lokal

Pieter Huistra
Pieter Huistra (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

"Mungkin saja dia kembali ke sini, terutama untuk mengelola timnas muda karena spesialisasi dia di sana," kata Azwan.

Huistra yang baru bekerja setahun sebagai Direktur Teknik PSSI punya dua tugas besar, yakni pendidikan untuk pelatih dan pembinaan usia dini. Namun sejak sanksi FIFA dijatuhkan, ia tak bisa melanjutkan program yang telah dirancangnya. Padahal, kontrak PSSI dengan pria asal Belanda tersebut baru berakhir 2 Desember 2016.

Azwan menegaskan, PSSI bisa saja memakai jasa pelatih asing hebat untuk menukangi timnas. Namun, karena keterbatasan waktu, pelatih lokal menjadi opsi yang paling memungkinkan untuk disetujui Exco.

"Melihat waktu yang pendek, kemungkinan besar dari lokal. Tapi, proposal-proposal akan kami serahkan pada Exco. Kalaupun Huistra masuk kemungkinan besar sebagai Direktur Teknik," tutur Azwan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya