5 Wonderkid Bersinar di Tangan Mourinho

Ternyata Jose Mourinho juga punya perhatian besar terhadap pemain muda.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 01 Jun 2016, 19:09 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2016, 19:09 WIB
Jose Mourinho
Jose Mourinho resmi menjadi manajer Manchester United menggantikan Louis van Gaal. (Foto: ManUtd.com)

Liputan6.com, Manchester - Jose Mourinho resmi menjadi manajer Manchester United menggantikan Louis van Gaal. Namun, kedatangan Mourinho di Old Trafford sempat menuai banyak kontroversi.

Salah satunya adalah Mourinho dianggap tidak suka menggunakan pemain muda. Hal itu tidak sejalan dengan pola pikir manajemen MU yang selalu mengorbitkan pemain muda.

Baca Juga

  • Liburan di New York, Istri Striker Inter Pamer Bokong
  • Gabung Ducati, Lorenzo Bawa Gerbong Yamaha
  • Depay Belum Kirim Salam Perpisahan Kepada LVG, Masih Dendam?

Kelemahan Mourinho itu diamini oleh Jamie Redknapp, salah satu komentator Liga Premier Inggris. Redknapp menyebut karier pemain muda MU yang mulai populer musim ini, Marcos Rashford bakal tamat.

"Kalau saya menjadi Marcus Rashford, maka saya akan khawatir karena Mourinho tidak memiliki track record memberi peluang kepada pemain muda," ujar Redknapp, yang juga mantan bintang Liverpool.

Meski ada yang beranggapan seperti itu, Mourinho ternyata sudah banyak mengorbitkan pemain muda. Siapa saja wonderkid yang sukses di tangan manajer asal Portugal tersebut? Simak ulasannya di halaman berikut!

Deco

Deco
Deco menjadi pemain muda paling bersinar saat Mourinho menakhodai Porto. (AFP)

Deco
Saat masih menakhodai Porto pada Januari 2002 hingga Juni 2004, Mourinho memberi kesempatan kepada pemain akademi Porto, seperti Ricardo Costa, Joca, Hugo Luz hingga Deco untuk bermain di tim utama.

Deco menjadi pemain muda paling bersinar saat Mourinho menakhodai Porto. Deco melakukan debutnya bersama Porto saat tampil di Liga Champions.

Selama dilatih Mourinho, Deco mendapat kesempatan tampil bersama Porto sebanyak 90 penampilan di semua kompetisi. Eks pemain Timnas Portugal itu juga mencatatkan 16 gol.

Berkat kepercayaan Mourinho, Deco berhasil meraih gelar Liga Champions pertamanya bersama Porto pada musim 2003/04.

Juni 2004, Mourinho hengkang ke klub asal Inggris. Dia juga membawa Deco sebagai amunisinya meraih gelar Liga Premier Inggris musim 2004/05.

John Terry

John Terry
Ketangguhan John Terry di lini pertahanan Chelsea sulit ditembus pemain lawan. (Reuters)

John Terry
Saat tiba untuk pertama kalinya di Chelsea pada 2004, Mourinho memiliki banyak pemain muda. Ketika itu, Mourinho melihat bakat John Terry yang usianya masih 21 tahun.

Ketangguhan Terry di lini pertahanan Chelsea sulit ditembus pemain lawan. Musim pertamanya bersama Mourinho, Terry tampil sebanyak 33 penampilan di Liga Premier Inggris. Bersama Mourinho juga, Terry sukses memenangkan gelar Liga Premier Inggris pertamanya pada musim 2004/05.

Hingga saat ini, Terry yang sudah menginjak usia 35 tahun masih menjadi andalan utama Chelsea di lini pertahanan. Bahkan, Terry yang menjabat sebagai kapten The Blues itu baru saja memperpanjang kontraknya selama setahun di Stamford Bridge Stadium.

Davide Santon

Davide Santon
Pada 21 Janurari 2009, Mourinho memberi kesempatan kepada bek muda Italia, Davide Santon tampil di tim utama Inter Milan. (Foto: UEFA)

Davide Santon
Pada 21 Janurari 2009, Mourinho memberi kesempatan kepada bek muda Italia, Davide Santon tampil di tim utama Inter Milan. Ketika itu, Santon melaukan debunya saat melawan AS Roma di babak perempat final Coppa Italia.

Masih pada musim yang sama, Inter Milan harus menghadapi Manchester United di ajang Liga Champions. Ketika itu, Mourinho memintanya mengawal pergerakan bintang MU, Cristiano Ronaldo. Penampilan Santon tak mengecewakan, dia berhasil mematikan pergerakan Ronaldo.

Sepanjang musim 2008/09, Santon mendapat kesempatan bermain di Serie A sebanyak 16 kali. Aksi gemilang Santon berlanjut ke musim terakhir Mourinho di Inter Milan, 2009/10.

Santon membantu Mourinho memenangkan dua gelar Serie A, satu trofi Coppa Italia, gelar Supercoppa Italia, trofi Liga Champions, dan sebuah gelar Piala Dunia Antar Klub.

Alvaro Morata

Alvaro Morata
Alvaro Morata melakukan debutnya bersama Real Madrid pada 12 Desember 2010. (JOSE JORDAN / AFP)

Alvaro Morata
Mourinho melatih Real Madrid pada Mei 2010 hingga Juni 2013. Selama tiga tahun melatih di Santiago Bernabeu Stadium, Mourinho sangat banyak mengorbitkan pemain akademi Madrid, seperti Antonio Adan, Alex Fernandez, Jese, Jose Rodriguez, Juan Carlos, Nacho, Tomas Mejias, Fabinho, Nacho, Alvaro Morata, Joselu, Denis Cheryshev, Casemiro, Diego Llorente, Omar Mascarell, Fernando Flores, David Mateos, Juan Carlos, dan Pablo Sarabia.

Dari banyaknya nama pemain akademi yang diorbitkan Mourinho, ada satu wonderkid yang namanya terus meroket hingga saat ini. Pemain yang dimaksud adalah Alvaro Morata.

Morata melakukan debutnya bersama Madrid pada 12 Desember 2010. Ketika itu, dia menggantikan Angel Di Maria pada menit ke-88 saat Madrid sudah unggul 3-1 atas Real Zaragoza di ajang La Liga.

Dia mencetak gol perdananya untuk Los Blancos pada 12 November 2012. Dia mencetak gol kemenangan Madrid atas Levante dengan skor 2-1. Morata mencetak gol pada menit ke-83.

Pada 2 Maret 2013, Mourinho untuk pertama kalinya memberikan kepercayaan kepada Morata untuk bermain selama 90 menit. Saat itu lawan yang dihadapi Madrid adalah Barcelona. Kehadiran Morata cukup berarti, dia memberikan assists untuk Karim Benzema yang menjadi penentu kemenangan 2-1 atas Barcelona di Santiago Bernabeu.

Sayangnya, pada 9 Juli 2014, ketika Mourinho sudah tidak menakhodai Madrid, Morata dijual ke Juventus dengan status bebas transfer. Dua musim bersama Juventus, Morata bisa mencetak 27 gol di semua kompetisi.

Ruben Loftus-Cheek

Ruben Loftus-Cheek
Mourinho menyebut gelandang dengan postur 191 cm itu mirip seperti pemain senior Chelsea, Nemanja Matic. (AFP)

Ruben Loftus-Cheek
Juni 2013, Mourinho kembali ke klub lamanya, Chelsea. Pada periode kedua kepemimpinannya di Stamford Bridge, Mourinho memberikan kesempatan pemain akademi Chelsea tampil di skuat utama, seperti Lewis Baker, Dominic Solanke, Ruben Loftus-Cheek, John Swift, Andreas Christensen, dan Bertrand Traore.

Dari wonderkid yang diberikan kesempatan, hanya Ruben Loftus-Cheek yang bersinar. Mourinho menyebut gelandang dengan postur 191 cm itu mirip seperti pemain senior Chelsea, Nemanja Matic.

Sayang, Mourinho tak bisa lama memberikan pendidikan kepada Loftus-Cheek. Pelatih asal Portugal itu lebih dahulu dipecat manajemen Chelsea pada Desember 2015 sebelum mengasah lebih jauh kemampuan gelandang berusia 20 tahun tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya