Kisah Amir Khan, 13 Tahun Bertinju dengan Tangan Patah

Petinju asal Inggris itu baru operasi karena sebelumnya dia terlalu sibuk mengejar mimpi menjadi juara dunia.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 03 Agu 2016, 20:30 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2016, 20:30 WIB
Amir Khan
Petinju asal Inggris, Amir Khan 13 tahun bertinju dengan tangan patah(Foto: Telegraph)

Liputan6.com, Bolton - Petinju asal Inggris, Amir Khan, menyembunyikan rahasia besar dalam 13 tahun kariernya di atas ring. Khan mengungkapkan, selama ini dia bertarung dengan tangan yang patah hingga membuat tidak dapat memukul dengan kekuatan penuh.

Mantan juara tinju dunia kelas welter ringan WBA ini tidak pernah dalam kondisi sempurna, khususnya pada tangan kanan. Khan sendiri baru menjalani operasi demi memulihkan kondisi tangan kanannya agar kembali bisa bertarung.

Terdapat lima pen yang ditanam dalam tangan kanan petinju berusia 29 tahun tersebut setelah operasi. Khan sendiri belum bisa memulai kembali berlatih tinju hingga Oktober 2016, karena perlu pemulihan maksimal usai operasi.

"Saya hanya bisa memukul dengan 30 atau 40 persen kekuatan, karena itu berlangsung sangat buruk," ungkap Khan, seperti dilansir The Sun.



Keputusan Khan menjalani operasi tidak terlepas usai kekalahan knock out dari Saul 'Canelo' Alvarez. Bahkan, setelah kekalahan dari Canelo, Khan dikabarkan gantung sarung tinju, meski akhirnya dia membantahnya.

Bertinju Lagi

Khan berencana kembali naik ring tinju pada Januari 2017, setelah kondisi tangannya sudah sempurna. Khan sendiri mengakui bahwa selama ini dia merahasiakan kondisi tangannya yang patah kepada semua orang karena alasan tertentu.



"Saya menyimpan cerita tangan saya yang cedera dari semua orang. Saya harus melakukannya karena saya tidak ingin lawan saya tahu tentang hal itu, saya tidak ingin memberikan keuntungan," kata petinju kelahiran Bolton ini.

"Saya ingat hari ketika saya bertinju dengan satu tangan saat latihan, tapi saya tetap bertarung untuk kebesaran nama dan memperoleh pengalaman," ujar Khan.



Dia mengatakan, dia harus menjalani beberapa pertarungan dengan tangan yang patah demi meraih mimpi menjadi juara dunia. Sejak saat itu, dia tidak pernah benar-benar melepaskan pukulan tangan kanan dengan keras.

"Saya tahu orang mungkin bertanya kenapa saya tidak segera oprasi, tapi saya tidak bisa melakukannya, saya terlalu sibuk mengejar mimpi saya untuk menjadi juara dunia dan saya berada dalam pertarungan-pertarungan besar," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya