Liputan6.com, Glas Aksi simpatik dilakukan ribuan suporter Celtic saat menonton pertandingan leg pertama play-off Liga Champions melawan klub Israel, Hapoel Beer Sheva, Kamis (18/7/2016) dini hari WIB. Fans Celtic ramai-ramai mengibarkan bendera Palestina.
Pengibaran bendera Palestina di hampir seluruh tribun Stadion Celtic Park itu dilakukan sebagai bentuk kecaman terhadap invasi Israel yang membuat Palestina terjajah hingga saat ini. Aksi ini juga untuk mendukung kemerdakaan Palestina.
Baca Juga
Fans Celtic telah merencanakan aksi ini sejak jauh hari. Mereka menggalang dukungan di dunia maya melalui Facebook dengan membuat grup "Kibarkan bendera untuk Palestina, untuk Celtic dan untuk Keadilan".
UEFA sudah memperingatkan suporter Celtic untuk tidak mengibarkan bendera Palestina. Kepolisian Skotlandia juga memerintahkan hal serupa. Bahkan polisi Skotlandia mengancam akan menangkap suporter Celtic bila mengibarkan bendera Palestina di pertandingan Liga Champions.
Namun para suporter Celtic ini tetap nekad mengibarkan bendera Palestina. Malah bendera Palestina dikibarkan nyaris di seluruh penjuru stadion. Demikian diberitakan Daily Record.
Akibat aksi ini, Celtic terancam terkena hukuman berupa denda atau menggelar laga kandang tanpa penonton. Pasalnya UEFA melarang menampilkan pernyataan atau kegiatan politik di pertandingan sepak bola.
Sering Berulah
UEFA juga kemungkinan akan mendakwa suporter Celtic melakukan aksi provokatif mengingat lawan klub asal kota Glasgow itu merupakan klub Israel, negara yang sejak puluhan tahun terakhir berkonflik dengan Palestina.
Hukuman untuk Celtic nampaknya akan cukup berat. Pasalnya mereka telah dihukum delapan kali dalam lima tahun terakhir atas berbagai pelanggaran.
Celtic sendiri berhasil memenangi pertandingan leg pertama dengan skor 5-2. Hasil ini membuat pasukan Brendan Rodgers berpeluang lolos ke fase grup.
Juli 2014 lalu, Celtic didenda 16.000 pound setelah bendera Palestina dikibarkan saat melawan klub Islandia KR Reykjavik.
Advertisement