Liputan6.com, Rio de Janeiro - Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir merupakan pasangan ganda campuran terbaik di Indonesia saat ini. Hal tersebut dibuktikan ketika Tontowi/Liliyana selalu menjadi andalan Indonesia di berbagai turnamen bulutangkis di dunia.
Terakhir, tentu saja bagaimana perjuangan mereka merebut medali emas di Olimpiade Rio 2016. Di final, Tontowi/Liliyana mengalahkan pasangan Malaysia, Peng Soon Chan/Liu Ying Goh. Tontowi/Liliyana menang dua set langsung atas Peng Soon/Liu Ying, 21-14 dan 21-12, Rabu (17/8/2016).
Baca Juga
Dari keduanya juga telah lahir banyak sekali prestasi yang membanggakan untuk rakyat Indonesia. Bahkan, Tontowi/Liliyana menjadi salah satu pasangan ganda campuran yang paling ditakuti lawan-lawannya di kancah internasional.
Pasangan ini pertama kali dipasangkan usai gelaran Olimpiade Beijing pada tahun 2008. Kala itu, Liliyana yang tadinya dipasangkan oleh Nova Widianto harus berganti pasangan ke Tontowi karena Nova pensiun.
Pada awalnya, Liliyana ditugaskan untuk membimbing Tontowi yang saat itu masih minim pengalaman. Dengan segudang prestasi yang dimiliki, diharapkan Liliyana bisa memotivasi sekaligus membagi ilmunya kepada pasangan Tontowi.
Advertisement
Prestasi Pertama
Hasilnya ternyata sangat memuaskan. Tontowi/Liliyana mampu tampil prima di beberapa ajang bertaraf internasional. Prestasi pertama yang mereka raih adalah juara Kumpoo Macau Open Badminton Championships 2010. Lalu trofi Indonesia Terbuka Grand Prix Gold menjadi penutup prestasi mereka di tahun 2010.
Beberapa tahun kemudian, berbagai prestasi terus dihadirkan pasangan yang terpaut dua tahun itu. Diawali dengan medali emas Sea Games 2011, Tontowi/Liliyana terus mengembangkan sayap prestasi di ajang yang lebih tinggi. Salah satunya adalah trofi prestisius dari ajang All England.
Tontowi/Liliyana pertama kali juara All England pada tahun 2012, dengan mengalahkan ganda campuran Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl lewat dua set langsung, 21-17 dan 21-19. Usai menjuarai All England pertama di tahun 2012, Tontowi/Liliyana seperti menjadi raja di turnamen ini.
Hal itu dibuktikan ketika mereka mampu mencetak hat trick di All England pada tahun 2012, 2013, dan 2014. Raihan ini sekaligus menjadi sejarah baru sebagai ganda campuran pertama Indonesia yang mampu meraih hat-trick di All England.
Tak hanya mampu meraih juara All England, Tontowi/Liliyana juga berhasil menyabet gelar juara di Kejuaraan Dunia pada tahun 2013. Raihan ini membuat pasangan yang biasa disapa Owi/Butet menjadi unggulan keempat di Olimpiade London 2012.
Advertisement
Raja All-England
Sayangnya, kecermelangan Owi/Butet di All England dan Kejuaraan Dunia tidak berimbas di Olimpiade. Sebab, langkah mereka dihentikan pasangan Tiongkok Xu Chen/Ma Jin di semifinal dengan skor 23-21, 18-21, dan 13-21.
Meski sering berada di puncak bukan berarti Owi/Butet tak pernah merasakan pahitnya menelan kekalahan. Salah satu prestasi yang gagal diraih Owi/Butet adalah menjadi juara di rumah sendiri pada ajang Indonesia Terbuka Super Series Premier. Sebab, sejak Owi dan Butet dipasangkan mereka belum pernah menjuarai Indonesia Terbuka Super Series Premier sekali pun.
Daftar Prestasi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir:
1. Juara Kumpoo Macau Open Badminton Championships 2010
2. Runner-Up Chinese Taipei GP Gold 2010
3. Juara Indonesia Open GPG 2010
4. Juara Sunrise India Open Super Series 2011
5. Juara Malaysia Open GP Gold 2011
6. Juara Singapura Open Super Series 2011
7. Runner-up Indonesia Open Super Series Premier 2011
8. Juara Sea Games 2011
9. Juara Kumpoo Macau Open 2011
10. Juara Yonex All England Open Badminton Championships 2012
11. Juara Swiss Open 2012
12. Juara Yonex Sunrise India Open 2012
13. Runner-Up Djarum Indonesia Open Super Series 2012
14. Juara Indonesia Open GP Gold 2012
15. Runner-Up Yonex Denmark Open 2012
16. Juara Kumpoo Macau Open Badminton Championships 2012
17. Juara Yonex All England Badminton Championships 2013
18. Semifinalis Swiss Open Grand Prix Gold 2013
19. Juara Yonex Sunrise India Open Super Series 2013
20. Semifinal Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013
21. Juara Li-Ning Singapore Open Super Series 2013
22. Juara BWF World Championship 2013
23. Runner-Up Yonex Surise Indonesia Open GP Gold 2013
24. Runner-Up Yonex Denmark Open Super Series Premier 2013
25. Juara Victor China Open Super Series Premier 2013
26. Juara Yonex All England Badminton Championships 2014
27. Juara OUE Badminton Singapore Open 2014
28. Juara French Open Super Series 2014
29. Runner-Up Yonex All England Badminton Championships 2015
30. Semifinal Maybank Malaysia Open 2015
31. Juara Badminton Asia Championships 2015
32. Medali Emas Olimpiade Rio 2016
(Penulis: Yosef Deny Pamungkas)