Buntut Ricuh Polo Air, Menpora Surati PB PON

Kericuhan di cabang olahraga polo air gelaran PON 2016 membuat Mentri Pemuda dan Olahraga, Imam Nachrawi malu.

oleh Ahmad Romadoni Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 20 Sep 2016, 16:12 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2016, 16:12 WIB
Imam Nahrawi
Imam Nahrawi

Liputan6.com, Jakarta Kericuhan di cabang olahraga polo air gelaran PON 2016 membuat Mentri Pemuda dan Olahraga, Imam Nachrawi malu.

Buntut dari insiden itu, Kemenpora mengirimkan surat teguran kepada PB PON berisi 6 butir. Salah satu butir menyatakan, Kemenpora meminta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait jika benar oknum aparat terlibat.

 

Insiden ini melibatkan tim polo air DKI Jakarta dan Sumatera Selatan di Kolam Renang kompleks Stadion Si Jalak Harupat, Senin, (19/9/2016) kemarin.

Berawal dari aksi lempar botor air mineral, baku hantam antar atlet tidak terhindarkan. Beberapa atlet polo air Sumsel dan DKI Jakarta yang sedang menonton ikut menjadi korban.

Menpora Imam Nahrawi langsung mengeluarkan pernyataan tegas. Dia meminta PB PON mengusut tuntas insiden itu. Ia juga mendesak agar PB PON memperketat sistem keamanan mereka.

Kemenpora juga mengirimkan surat teguran kepada PB PON yang berisi 6 butir. Salah satu butir menyatakan Kemenpora meminta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait jika benar oknum aparat terlibat.

"Ini masalah sangat serius. Malu lah kita, yang seharusnya ini jadi ajang prestasi malah telah jadi ajang gelut," ujar Imam di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Insiden ini menjadi peringatan keras kepada PB PON dan KONI Pusat. Keduanya harus menjamin kejadian serupa tidak akan terulang lagi.

Memang ada dugaan permasalahan pada kinerja dan kepemimpinan wasit juri di beberapa pertandingan PON. Bahkan, ini menimbulkan wacana boikot dari beberapa kontingen.

"Ini karena tekanan tertentu sehingga ada keinginan boikot dari beberapa provinsi, ini harus betul-betul ditindak, dipanggil lagi. Kami sudah kirim surat tadi pagi kepada PB PON dan KONI untuk mengusut tuntas peristiwa di POL AIR itu, siapa yang memulai," pungkas Imam

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya