Liputan6.com, Sepang - Marc Marquez dan Jorge Lorenzo menyayangkan sikap penonton di MotoGP Malaysia, akhir pekan kemarin. Duo pembalap Spanyol itu kompak mengkritik penggemar balap kuda besi yang menurut mereka, kurang sportif selama menyaksikan balapan seri 17 MotoGP 2016.
Sudah 26 tahun Sirkuit Internasional Sepang yang memiliki kapasitas sekira 80 ribu penonton menggelar balapan motor. Namun, baru tahun ini pihak penyelenggara dibuat frustrasi dengan sikap penonton.
Baca Juga
Itu diketahui dari pernyataan Marquez yang mengaku mendapatkan perlakuan yang kurang sportif dari penonton yang mayoritas dari pendukung Valentino Rossi. Peristiwa itu terjadi ketika pembalap Repsol Honda terjatuh di lap ke-12.
Kejadian tersebut justru mengundang gelak tawa penonton. Menurut pengakuan Marquez, mereka spontan bertepuk tangan setelah melihat Si Bayi Alien terjatuh. Hal itulah yang membuatnya sedikit kecewa.
"Ketika pembalap di kelas Moto3 banyak yang terjatuh, saya melihat penonton bertepuk tangan. Begitu pun ketika di kelas utama, mereka melakukan hal serupa. Ini yang buat saya kecewa dengan sikap penggemar di Malaysia," ujar Marquez, kesal, seperti dikutip Sport, Selasa (1/11/2016).
Marquez mengetahui penyebab alasan mengapa banyak orang yang senang menertawakan pembalap yang terjatuh di lintasan dengan panjang 5,5 km tersebut. Ini tak lepas dari loyalitas penggemar Rossi di Asia. Diakuinya, mereka tampaknya masih menaruh dendam kepada dirinya atas insiden yang terjadi di tahun lalu.
"Rossi adalah salah satu pembalap yang memiliki pendukung yang sangat besar di dunia. Itu berlaku ketika tampil di Malaysia di mana hampir di seluruh bagian sirkuit ini dipenuhi dengan bendera VR46," ujar Marquez. "Walau demikian, perilaku tak menyenangkan mereka tidak akan mengubah kenyataan bahwa gelar juara dunia sudah jatuh ke tangan saya."
Hormati Pembalap
Di bagian terpisah, Lorenzo ikut mengomentari sikap penonton di Malaysia. Meskipun pada balapan seri 17 joki Yamaha itu tampil sempurna dengan berada di podium ketiga, namun ia merasa harus ada yang dibenahi dari perilaku fans di Negeri Jiran.
Juara dunia MotoGP 2015 itu menambahkan, menghormati pembalap adalah hal yang terpenting. Dikatakan, semoga di tahun mendatang peristiwa ini tak terulang lagi.
"Saya pikir penggemar cukup pintar bagaimana menghormati semua pembalap, meskipun musuh sekali pun. Mungkin saat ini masih sulit, namun saya berharap itu akan terjadi di masa depan," ujar Lorenzo.
Dia menambahkan, "Semua orang perlu memahami bahwa kita tidak pernah kehilangan rasa hormat kepada mereka. Kami datang ke trek justru untuk menghibur mereka dan seharusnya mereka mendukung kami."
(David Permana)
Advertisement