Sriwijaya Alami Dua Fase Paling Rawan

Pertahanan Sriwijaya kurang fokus dan kerap kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir pertandingan.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Des 2016, 18:30 WIB
Diterbitkan 01 Des 2016, 18:30 WIB
Sriwijaya FC
Sriwijaya FC saat berhadapan dengan Barito Putera di Torabik Soccer hampionship presented by Im3 Ooredoo. (liputan6.com/

Liputan6.com, Palembang - Sriwijaya FC masih belum bisa move on dari hasil yang kurang bagus di lima pertandingan terakhir Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo. Skuat berjuluk Laskar Wong Kito itu selalu mendapat hasil imbang di kandang maupun tandang. Bahkan satu di antaranya berakhir dengan kekalahan di markas Persipura Jayapura, bulan lalu.

Kondisi ini memaksa jajaran pelatih mengevaluasi, apa yang membuat kemenangan selalu terlepas ketika sudah di depan mata. Ternyata, pertahanan tim kurang fokus dan kerap kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir pertandingan.

Asisten pelatih Sriwijaya, Hartono Ruslan, mengatakan ada dua fase yang paling rawan, yakni di 15 menit awal dan 15 akhir pertandingan. "Memang dalam 15 menit awal dan 15 menit akhir tim kita sering kecolongan," ujar Hartono, Kamis (1/12/2016).

Seperti dalam laga kontra Barito Putera beberapa hari lalu. Lini belakang Sriwijaya mengalami kebobolan di menit ke-82 oleh Yongky Aribowo. Kemenangan yang telah ada di depan mata pun lenyap karena laga berakhir dengan imbang.

Sebelumnya, pengalaman pahit juga dialami Hilton Moreira dan kolega saat bertandang ke markas Persela Lamongan, pada 11 November 2016 lalu. Sudah unggul dua gol, petaka terjadi di menit akhir. Bahkan Persela yang sudah tertinggal dengan defisit dua gol mampu mengubah keadaan menjadi 3-3 setelah mampu mencetak dua gol dalam lima menit.

Sementara, saat menjamu Semen Padang (4/11/2016), gawang Sriwijaya harus kebobolan di awal laga, melalui serangan cepat lawan. Kendati tidak kalah namun hasil itu sangat merugikan mengingat Sriwijaya bermain di kandang.

Banyak Faktor

"Banyak faktor yang menyebabkan tim kehilangan konsentrasi. Mulai stamina yang kelelahan sampai beberapa pemain kita yang tidak bisa dimainkan," Hartono menjelaskan. "Ada juga faktor nonteknis yang tidak diduga mengacaukan kemenangan yang sudah di depan mata bisa hilang."

Selain itu, masalah finishing touch juga harus dibenahi. Apalagi Sriwijaya akan melawat ke markas Arema Crounus, 8 Desember mendatang. "Pemain sudah bermain dengan maksimal. Namun, kami harus lebih giat lagi berusaha. Karena di setiap pertandingan banyak peluang terbuang percuma," ujar pelatih Widodo Cahyono Putro.

(Indra Pratesta)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya