3 Catatan Kemenpora untuk Tahun 2016

Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memiliki tiga catatan penting yang terjadi di dunia olahraga pada tahun 2016.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 30 Des 2016, 23:30 WIB
Diterbitkan 30 Des 2016, 23:30 WIB
20161230-Menpora-bersama-para-olimpian-HEL
Menpora Imam Nahrawi (kiri) berbincang dengan Taufik Hidayat jelang bermain bulutangkis bersama di Jakarta, Jumat (30/12). Menpora menghabiskan akhir tahun 2016 bersama para legenda bulutangkis Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memiliki tiga catatan penting yang terjadi di dunia olahraga pada tahun 2016. Salah satunya adalah pencabutan Surat Keputusan pembekuan PSSI.

Kementrian pimpinan Imam Nahrawi itu menilai, pencabutan SK tersebut merupakan wujuh komitmen pemerintah untuk membenahi tata kelola sepak bola nasional. "Pencabutan Surat Pembekuan PSSI ini juga menandai dimulainya era baru pembenahan sistem tata kelola sepak bola yang lebih baik dan relasi yang lebih baik antara negara dengan para stakeholder sepakbola, dalam hal ini federasi," tulis Kemenpora dalam rilisnya.

Tiga catatan tersebut disampaikan Kemenpora dalam acara Refleksi Akhir Tahun yang berlangsung di Gelanggang Olahraga Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (30/12/2016) tadi. Dalam acara tersebut, Menpora, Imam Nahrawi ini sempat bermain bulutangkis bersama para peraih medali Olimpiade (Olympian) seperti, Susi Susanti, Chandra Wijaya, Owi/Butet, dan Ricky Subagja.

Selain pencabutan SK , Menpora juga memasukkan keberhasilan para atlet Indonesia di Olimpiade Rio 2016  meraih medali ke dalam catatannya. Salah satu di antaranya adalah medali emas yang diraih Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Berikut 3 catatan penting Kemenpora untuk tahun 2016.

1). Keberhasilan Indonesia dalam mengembalikan tradisi emas Olimpiade melalui pasangan Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir di Olimpiade Rio Agustus 2016 dan juga perolehan medali perak dan perunggu Olimpiade melalui Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni serta Ni Nengah Widiasih dari cabang Angkat Besi di ajang Paralimpik Games 2016.

2). Terobosan pemberian bonus bagi Olympian yang terbesar sepanjang sejarah dan juga di dunia serta Jaminan Hari Tua bagi Olympian dan Atlet Berprestasi.

3). Pembenahan Tata Kelola Sepak bola. Hal ini menandai komitmen dan keseriusan Pemerintah untuk tetap mengawal perbaikan sepak bola Indonesia. Menteri Pemuda dan Olahraga mencabut SK pencabutan pembekuan PSSI dengan dua alasan, yakni: Komitmen serius dari FIFA dan komitmen anggota PSSI untuk mendukung perubahan terhadap sepakbola Indonesia. Pelaksanaan Indonesia Soccer Championship (ISC 2016) menjadi tonggak kebangkitan sepakbola Indonesia.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya