Bayu Gatra Ingin Jadi Legenda Madura United

Bayu Gatra membela Madura United selama TSC 2016.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 08 Jan 2017, 22:20 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2017, 22:20 WIB
Bayu Gatra (Liputan6.com / Helmi Fithriansyah)
Bayu Gatra (Liputan6.com / Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bangkalan - Sepak bola telah mengubah hidup winger Madura United, Bayu Gatra. Selain memberinya materi, sepak bola telah menjadikan pemuda kelahiran Jember 25 tahun silam, selebritas di dunia sepakbola tanah air.

Status pemain tim nasional pun telah ia sandang. Lalu apa keinginan Bayu Gatra yang belum tercapai? "Saya ingin jadi legenda di salah satu klub," kata dia, Minggu (8/1/2017).

Karier profesional bayu dimulai pada 2013 silam, ia direkrut tim asal Kalimantan Timur, Persisam Samarinda. Persisam kepincut setelah Bayu tampil bagus bersama tim PON Kaltim. "Waktu main di Samarinda, saya ingin jadi legenda Persisam," kenang Bayu.

Sayangnya, tutur Bayu, baru setahun bergabung, Persisam dijual ke Pulau Dewata dan kemudian berubah mana menjadi Bali United hingga saat ini. Bayu pun ikut diboyong ke Bali. Tapi, Bayu tak betah, kariernya ikut redup, perbedaan budaya di Bali yang membuatnya memilih hengkang. "Di Bali susah cari masjid, saya nggak betah," ujar dia.

Dari Bali United, jebolan tim junior Persid Jember ini pun berlabuh ke Madura United (MU). Dia merasa betah di klub yang dulu bernama Pelita Jaya ini. Ketika disodori kontrak dua tahun di MU, Bayu Gatra langsung terima, padahal banyak klub elit yang mendekatinya.

Meski lahir di Jember, Bayu berdarah Madura. Kaket buyutnya orang Madura. Sejak kecil Bayu lekat dengan tradisi Madura. Warga Desa Lodokomdo, tempat Bayu tinggal berkomunikasi sehari-hari pakai Bahasa Madura. Karena pandai bahasa Madura, Bayu punya 'pekerjaan' lain di Madura United, ia jadi penerjemah saat teman satu timnya mengobrol dengan warga Madura. "Kalau bisa, saya ingin jadi legenda di sepakbola Madura," ungkap dia.

Terlepas dari keinginan itu, Bayu Gatra akan tetap jadi legenda bagi warga Desa Lodokomdo. Bocah yang tak pernah sekolah bola dan hanya bermain bola antar kampung itu, kini telah menjadi pemain profesional. Tiap kali Bayu bermain di wilayah Jawa, dua bus warga Kodokomdo akan datang ke stadion untuk menonton Bayu Gatra. Perlakuan ini hanya sudah menunjukkan Bayu Gatra sudah jadi legenda di hati warga Lodokomdo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya