Liputan6.com, Tavullia - Tiga kali runner up MotoGP berturut-turut bukan sebuah pencapaian yang diinginkan Valentino Rossi. Penyebab Rossi belum juga bisa merayakan gelar kesepuluh karena kegagalan yang selalu disebabkan pembalap asal Spanyol.
Pada 2014 misalnya, Rossi gagal merebut juara dunia kesepuluh sepanjang karier balapnyanya setelah Marc Marquez tampil mentereng dengan gelar usai berhasil merebut 13 kali podium. Satu tahun kemudian, The Doctor mempunyai kans besar untuk membawa pulang trofi ke kampung halaman di Tavullia, Italia.
Baca Juga
Sayangnya, Rossi terjebak perseteruan dengan Marquez dan Jorge Lorenzo. Akibatnya, dia kehilangan kesempatan emas setelah rekan setimnya di Yamaha itu meraih gelar juara dunia MotoGP 2015.
Kesialan The Doctor berlanjut setahun kemudian atau pada MotoGP 2016. Marquez kembali bisa mengalahkan Rossi, bahkan The Baby Alien memastikan gelar sebelum semua seri balap tahun lalu selesai.
Tak ingin terjebak dengan kenangan di masa lalu, Rossi mencoba untuk berpikir positif jelang menyambut musim baru MotoGP 2017. Rossi menerangkan, dirinya ingin fokus dan merebut kemenangan di setiap putaran.
Advertisement
Tetap Tenang
"Musim ini hal yang paling penting adalah tetap fokus dan tenang. Waktu adalah obat terbaik, karena yang terpenting bagi saya adalah untuk tetap rileks," jelas Rossi, seperti dikutip Motorsport-Total, Minggu (4/2/2017).
"Lebih banyak waktu yang berlalu akan menghilangkan rasa sakit. Jadi, saya mencoba untuk lebih santai dan fokus pada pekerjaan saya. Untuk memiliki suasana hati yang baik, saya akan menganggap hal itu tak pernah terjadi. Meskipun kenyataannya hal itu telah terjadi," ungkap Rossi. (David Permana)
Advertisement