Liputan6.com, Pamekasan - Laga pembuka Piala Presiden 2017 di Grup E bakal mempertemukan Perseru Serui dan PSCS Cilacap. Laga dua tim beda kasta ini akan digelar Rabu sore nanti (8/2/2017) di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Kabupaten Pamekasan.
Jelang pertandingan, pelatih Perseru, Yusak Sutanto, tak mau meremehkan Laskar Nusakambangan. Meski berstatus tim undangan, namun status PSCS Cilacap sebagai juara kompetisi ISC B tahun lalu adalah bukti, tim yang dibesut Gatot Barnowo tersebut bukanlah tim kacangan.
Baca Juga
Yusak kian respek dan waspada terhadap tim Divisi Utama setelah PSS Sleman berhasil menahan imbang juara ISC A Persipura Jayapura. "Mereka tim yang matang, persiapan mereka cukup," kata Yusak.
Yusak mengakui persiapan timnya sangat minim untuk mengikuti turnamen bergengsi ini. Dia hanya punya waktu dua pekan untuk menyeleksi dan menyiapkan tim yang akan dibawa ke Madura.
Ditambah lagi, kebijakan manajemen Perseru yang mengharuskan memakai pemain muda sesuai aturan PSSI. Di Piala Presiden kali ini, Yusak membawa 11 pemain usia 22 tahun ke Madura.
"Ini turnamen yang bagua buat kami untuk menyiapkan di Liga 1," ujar dia.
Kewaspadaan Yusak terhadap PSCS Cilacap cukup beralasan. Sebab, pelatih PSCS mengaku telah lama menyiapkan timnya saat ini. Karena Gatot yakin anak asuhnya tidak akan jadi tim pelengkap di Grup E yang dihuni tim ambisius Madura United, Semen Padang dan Perserui Serui.
"Kami akan menyulitkan tim lain, kami kompetitor, tidak ada tim kelas dua," kata Gatot.
Bila dilihat dari komposisi pemain, tidak ada nama beken di PSCS Cilacap. Meski begitu, Gatot patut optimistis dengan kemampuan skuatnya. Sebab, mereka adalah juara ISC B tahun lalu.
Bila kompetisi ISC resmi, PSCS Cilacap harusnya musim ini naik kasta ke Liga 1. Keuntungan lain adalah status sebagai tim yang tak diunggulkan justru akan membuat tim ini bermain lepas tanpa beban, sesuatu yang penting dalam pertandingan sepak bola.
Gatot berpendapat dari tiga tim di grup 5, Madura United dan Semen Padang paling siap menghadapi Piala Presiden. Alasannya, Madura United sangat serius membangun timnya, tim Madura banyak pemain bintang. Sedangkan Semen Padang adalah tim yang solid dan padu karena banyak pemain telah bermain bersama dalam waktu yang lama.
"Kalau Perseru saya kurang tahu, tapi pelatihnya senior saya, kami sering komunikasi," kata dia.
Advertisement