4 Kemenangan Agregat Terbesar di Liga Champions

Bayern Muenchen dua kali meraih kemenangan agregat delapan gol di Liga Champions

oleh Harley Ikhsan diperbarui 08 Mar 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2017, 14:30 WIB
Cristiano Ronaldo punya andil besar saat Manchester United mengalahkan AS Roma 7-1 pada leg kedua perempat final Liga Champions di Old Trafford, 10 April 2007.
Cristiano Ronaldo punya andil besar saat Manchester United mengalahkan AS Roma 7-1 pada leg kedua perempat final Liga Champions di Old Trafford, 10 April 2007. (AFP/Filippo Monteforte)

Liputan6.com, London - Liga Champions adalah panggung pertarungan tim terkuat. Dengan status itu, pertandingan pun cenderung berjalan ketat.

Namun, kenyataan di lapangan tidak selalu demikian. Ketimpangan masih sering terlihat di Liga Champions.

Hasil dari kesenjangan tersebut adalah agregat besar. Beberapa klub sukses menunjukkan dominasinya dengan berpesta gol.

Sejumlah klub hanya mampu melakukannya satu kali. Kehebatan Manchester United kala menghajar AS Roma 7-1, April 2007, adalah salah satunya.

Tapi, ada sejumlah klub yang mencatat kemenangan meyakinkan di dua pertemuan. Sejak menggunakan format Liga Champions tahun 1992, tercatat ada tiga tim yang sukses mempermalukan lawan dengan selisih minimal delapan gol. Siapa saja mereka?

Bayern Muenchen

Striker Luca Toni merayakan salah satu gol ke gawang Sporting Lisbon pada 16 besar Liga Champions 2008-209. (AFP/Francisco Leong)

Raksasa Jerman ini mencatat kemenangan terbesar sepanjang sejarah Liga Champions ketika menghancurkan Sporting Lisbon 12-1 pada 16 besar 2008-2009.

Setelah mempermalukan Sporting 5-0 di kandang sendiri pada pertemuan pertama, Muenchen makin menjadi-jadi pada duel kedua. Mereka mencatatkan nama di papan skor tujuh kali di Allianz Arena.

Satu-satunya noda dari prestasi Muenchen adalah kegagalan mencatat clean sheet. Adalah Joao Moutinho yang merobek gawang mereka.

Bayern Muenchen (II)

Muenchen kembali menunjukkan tajinya. Kali ini mereka menghajar Arsenal dengan dua kemenangan identik 5-1 pada 16 besar musim 2016-2017.

Gelandang Bayern Muenchen Arturo Vidal mencetak salah satu gol kemenangan atas Arsenal pada leg kedua 16 besar Liga Champions, Rabu (8/3/2017) dinihari WIB. (AP Photo/Frank Augstein)

Lewat hasil ini, Muenchen memastikan Arsenal gagal memperbaiki rapor di kompetisi. Klub London Utara tersebut selalu terhenti di perdelapan final tujuh musim terakhir.

Muenchen juga memberikan wakil Inggris kekalahan terbesar di Liga Champions.

Olympique Lyon

Jika Bayern mengharumkan nama Jerman, reputasi negara tersebut ternoda ketika Werder Bremen dipermalukan Lyon. Insiden tersebut terjadi di 16 besar 2004-2005.

Lyon membungkam Bremen 3-0 pada laga pertama di markas lawan. Dalam posisi nyaman, mereka kemudian bermain lepas sehingga berjaya 7-2 pada duel kedua.

Sylvain Wiltord salah satu pahlawan kemenangan besar Olympique Lyon atas Werder Bremen. (Les-Transferts)

Sylvain Wiltord menjadi kunci kemenangan Lyon. Dia menciptakan empat gol dari dua duel versus Bremen.

Barcelona

Dari sekian banyak korban Barcelona, Bayer Leverkusen merupakan tumbal paling menderita. El Azulgrana menaklukkan klub Jerman tersebut 10-2 pada 16 besar 2011-2012.

Seperti sebelumnya, kemenangan di rumah lawan mempermudah Barcelona meraih skor besar. Setelah menumbangkan Leverkusen 3-1, mereka kemudian berjaya 7-1 di Camp Nou.

Aktor utama tuan rumah pada laga kedua tidak lain Lionel Messi. Dia mencatat sejarah dengan menjadi pemain pertama yang mencetak lima gol dalam satu pertandingan Liga Champions.

Papan skor menunjukkan lima gol Lionel Messi ke gawang Bayer Leverkusen di Liga Champions. (Barcelona)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya