Liputan6.com, Barcelona - Barcelona memang menjalani misi mustahil saat menjamu Paris-Saint Germain (PSG) di leg kedua 16 besar Liga Champions di Camp Nou dini hari nanti. Barcelona dituntut untuk lakukan aksi comeback atau bangkit setelah tertinggal lawan PSG
Tak main-main, Barcelona wajib kejar defisit 4 gol. Setidaknya, Barcelona bisa memaksakan perpanjangan waktu atau adu tendangan penalti demi satu tiket ke perempat final Liga Champions.
Baca Juga
Advertisement
Banyak yang menyebut keinginan Barcelona untuk lakukan aksi comeback sebuah hal yang mustahil. Namun fakta sejarah justru menunjukkan kisah sebaliknya.
Seperti dilansir sport.es, Barcelona tercatat beberapa kali sukses bangkit saat sudah dinyatakan gagal, karena dinilai sulit kejar ketinggalan gol. Apakah itu bisa diulangi lagi saat menjamu PSG di Camp Nou nanti? Berikut rinciannya:
Barcelona vs Ipswich Town (Piala UEFA 1977/78)
Saat itu, Barcelona tertinggal 0-3 dari Ipswich Town di babak 16 besar Piala UEFA. Ipswich Town yang kala itu dilatih Bobby Robson dinilai bisa singkirkan Barcelona.
Namun tanpa disangka, Barcelona mengamuk di leg kedua. Barcelona berbalik menang 3-0 sampai akhirnya memaksakan pertandingan lewat adu penalti.
Gol-gol Barcelona saat itu dicetak oleh Johan Cruyff 2 gol dan Rexach. Di babak adu penalti, Amarillo cetak gol penting sehingga membawa Barcelona lolos ke perempat final.
Advertisement
Barcelona vs Gothenburg (Piala Champions 1985/86)
Aksi comeback Barcelona yang mungkin sulit dilupakan. Lagi, Barcelona harus kejar ketertinggalan 3 gol karena dibantai Gothenburg di Swedia pada leg pertama semifinal Piala Champions.
Barcelona saat itu harus lakukan keajaiban agar bisa kembali keadaan. Ya, Barcelona sukses lakukan comeback berkat hattrick Pichi Alonso.
Pichi catatkan namanya di buku sejarah setelah mencetak gol di menit ke-9,63 dan 69. Dengan hattrick ini, Barcelona paksakan duel berjalan hingga perpanjangan waktu dan akhirnya penalti.
Barcelona kembali beruntung karena sukses mengeksekusi seluruh penalti sehingga menang 5-4 atas Gothenburg. Victor Munoz cetak penalti penting saat itu.
Sayang, Barcelona gagal lanjutkan keberuntungan. Di final, Barcelona harus akui keunggulan Steaua Bucharest karena kalah adu penalti.
Barcelona vs Dinamo Kiev (Liga Champions 1993/94)
Barcelona harus kejar defisit gol saat menghadapi Dinamo Kiev di Liga Champions pada leg kedua putaran dua. Barcelona kalah 1-3 dari Kiev di leg pertama.
Barcelona wajib menang jika ingin lolos ke babak 16 besar (saat itu formatnya fase grup). Saat itu, Barcelona tak hanya mampu membalas kekalahan.
Barcelona sukses menang 4-1 atas Kiev. Ini berkat penampilan pasukan Johan Cruyff. Jose Mari Bakero cetak dua gol, sedangkan sisanya dicetak Michael Laudrup dan Ronald Koeman.
Di musim ini, Barcelona sukses tembus ke babak final. Sayang, Barcelona gagal juara karena kalah 0-4 dari AC Milan di partai final.
Advertisement
Barcelona vs Chelsea (Liga Champions 1999/2000)
Ini salah satu laga yang terus diingat oleh fans Barcelona. Saat harapan untuk lolos kandas karena kalah 1-3 dari Chelsea di Stamford Bridge pada leg pertama perempat final, Barcelona justru tampilkan aksi sempurna di leg kedua di Camp Nou.
Barcelona yang saat itu asih dilatih Louis Van Gaal mampu memuaskan fans lewat kemenangan telak 5-1 di leg kedua. Awalnya, Barcelona samai skor 3-1 lewat gol Rivaldo, Luis Figo dan Dani.
Tapi dua gol tambahan dari Rivaldo dan Patrick Kluivert di perpanjangan waktu pastikan langkah Barcelona ke final Liga Champions. Langkah Barcelona tertahan di semifinal.
Klub asal Spanyol, Valencia kalahkan Barcelona dengan agregat 5-3. Liga Champions musim ini sendiri dimenangkan oleh Real Madrid.
Barcelona vs AC Milan (Liga Champions 2012/13)
Aksi comeback terakhir Barcelona terjadi empat tahun lalu saat menghadapi AC Milan. Saat itu, Barcelona tertinggal 0-2 dari AC Milan di San Siro.
Saat itu tak banyak yang menyangka Barcelona bisa putarbalikkan skor. Namun apapun bisa saja terjadi saat Barcelona main di Camp Nou.
Dua gol dari Lionel Messsi, satu gol David Villa dan Jordi Alba sudahi perlawanan AC Milan pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions itu. Sayang, di musim yang sama, Barcelona jalani ironi.
Tak seperti lawan AC Milan, langkah Barcelona justru terhenti di semifinal. Tak main-main, Barcelona kalah telak dengan agregat 0-7 dari BAyern Muenchen. Saat itu, Barcelona tak bisa lagi lakukan aksi comeback.
Advertisement