5 Pemain Bintang yang Siap Pensiun Tahun Ini

Sebagian besar pemain ini akan gantung sepatu karena faktor usia.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 11 Mar 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2017, 14:30 WIB
Dimitar Berbatov
Dimitar Berbatov. (Reuters/ John Sibley)

Liputan6.com, Jakarta - Dimitar Berbatov, mantan penyerang Manchester United (MU), saat ini tengah berstatus pengangguran. Bukan tak mungkin ia bakal mengambil keputusan untuk pensiun pada akhir musim 2016/2017.

Sebelumnya, Berbatov yang tampil bersama MU pada 2008-2012 itu bermain untuk PAOK, tim asal Yunani, pada musim 2015/2017. Sayang, penyerang berusia 36 tahun itu tampil tak begitu memuaskan.

Tercatat, Berbatov hanya mengemas lima gol dari 25 penampilan bersama PAOK. Itu yang membuat manajemen PAOK tak memperpanjang kontraknya. Seiring bertambahnya usia, besar kemungkinan Berbatov akan gantung sepatu di tahun ini.

Selain Berbatov, ada juga beberapa pemain bintang yang dilaporkan siap mengambil keputusan pensiun. Berikut adalah daftar lima pemain itu seperti dikutip Sokkaa:

5. Didier Drogba

Seperti Berbatov, Drogba saat ini juga berstatus pengangguran. Terakhir kali ia bermain Montreal Impact selama dua musim, yakni pada 2015 dan 2016. Meski sudah cukup uzur, pemain kelahiran 11 Maret 1978 itu terbukti masih tajam.

Tampil dalam 41 pertandingan, Drogba yang kini berusia 39 tahun mengemas 23 gol dan tujuh assist. Karenanya, jadi sebuah hal yang aneh saat Montreal tak memperpanjang kontrak Drogba kali ini.

Didier Drogba (EPA/Facundo Arrizabalaga)

Sejatinya, Drogba sendiri sudah berulang kali ditanya soal rencana gantung sepatu. Namun, ia terus membuat awak media bertanya-tanya dengan jawabannya. Diyakini, Drogba akan mengambil keputusan tersebut pada tahun ini.

Kebetulan, banyak pemain bintang lain yang sudah memutuskan pensiun saat berusia 38 tahun. Salah satunya adalah mantan rekannya di Chelsea, Frank Lampard. Begitu juga dengan Steven Gerrard yang mengumumkan pensiun belum lama ini.

4. Claudio Pizarro

Pizarro adalah salah satu pemain bintang yang sudah mengukir kesuksesan di banyak klub. Karier profesionalnya dimulai bersama Deportivo Pesquero pada 1996. Kehebatannya sebagai seorang striker mulai terlihat ketika ia memperkuat klub asal Chile, Alianza Lima.

Puncak kesuksesannya didapat usai ia hijrah dari Werder Bremen ke Bayern Muenchen. Bersama Muenchen, ia memenangkan enam gelar Bundesliga, lima DFB Pokal, satu DFB Ligapokal, satu Piala Super Jerman, satu Liga Champions, satu Piala Super Eropa, satu Piala Interkontinental, dan satu Piala Dunia Antarklub.

Claudio Pizarro (CARMEN JASPERSEN / DPA / AFP)

Dari Muenchen, ia sempat singgah di Chelsea hingga kembali ke Bremen sejak musim panas 2015/2016. Di musim tersebut, pemain berusia 38 tahun ini masih sanggup menceploskan 16 gol dari 32 laga. Namun, tak satu pun gol yang bisa dilesakkan di musim 2016/2017.

"Kami akan duduk bersama dalam beberapa ke depan dan mendiskusikannya. Kami tak akan memperpanjang kontrak hanya karena statusnya sebagai pemain penting di masa lalu. Ini harus masuk akal bagi kedua pihak," ujar Direktur Olahraga Bremen Frank Baumann.

3. Philipp Lahm

Lahm adalah salah satu pemain bintang yang layak dijadikan contoh jika bicara loyalitas. Selain saat dipinjamkan ke Stuttgart pada 2003-2005, Lahm hanya memperkuat satu klub sepanjang kariernya, yakni Muenchen.

Ia mulai dipercaya menembus tim utama Muenchen sejak musim 2005/2006. Total, Lahm sudah tampil dalam 506 laga, mencetak 16 gol, dan menciptakan 71 assist. Bicara gelar, ia sudah menikmati 20 trofi bersama Muenchen.

Kapten Bayern Munchen asal Jerman, Philipp Lahm. (AFP/Christof Stache)

Bahkan, ia juga melengkapi kesuksesan kariernya dengan memenangkan Piala Dunia 2014 bersama Timnas Jerman. Meski saat ini baru berusia 33 tahun, Lahm sudah memastikan bakal berhenti bermain usai musim ini berakhir.

"Saya sudah mengatakan kepada klub bahwa saya akan berhenti bermain di akhir musim. Gaya kepemimpinan saya adalah memberikan yang terbaik setiap hari, di setiap sesi latihan, dan setiap laga. Saya percaya bisa melakukannya hingga akhir musim, tapi tidak setelah itu. Ini jelas bagi saya untuk berhenti," kata Lahm.

2. Francesco Totti

Seperti Lahm, Totti juga pemain yang layak dijadikan sebagai panutan soal tingkat loyalitas. Tak pernah sekali pun Totti mengenakan seragam lain selain AS Roma. Petualangannya bersama Roma sudah dimulai sejak 1992.

Francesco Totti (AFP/Andreas Solaro)

Sudah 777 pertandingan di semua kompetisi dilakoni penyerang Italia itu bersama I Giallorossi. Dan, ia sanggup mengemas 306 gol plus 123 assist. Ia juga menjadi generasi Roma yang memenangkan Liga Italia 2000/2001.

Totti sendiri belum bicara soal opsi pensiun meski sudah berusia 40 tahun. Namun, banyak yang meyakini situasi saat ini akan memaksanya untuk gantung sepatu. Itu karena Totti hanya dimainkan dalam 11 laga Liga Italia musim ini.

1. Xabi Alonso

Sejatinya, banyak yang mempertanyakan keputusan Alonso saat mengumumkan dirinya akan pensiun di akhir musim ini. Padahal, tenaga dan kualitasnya masih sanggup untuk diandalkan di level tinggi.

Di musim ini saja ia sudah tampil dalam 27 pertandingan. Ia membantu Muenchen masih bersaing dalam tiga kompetisi musim ini. Namun, keputusan Alonso sudah bulat. Ia ingin mengakhiri kariernya sebelum meredup seperti kebanyakan pemain.

Xabi Alonso (AFP/DPA/Sven Hoppe)

"Itu bukan keputusan mudah, tapi saya percaya itu adalah waktu yang tepat. Saya selalu berpikir akan lebih baik untuk berhenti lebih awal daripada kemudian. Saya masih merasa baik, tapi saya yakin ini adalah saat yang tepat," kata Alonso.

Sejak meninggalkan Real Sociedad pada musim panas 2004, Alonso selalu memperkuat tim-tip top. Liverpool dan Real Madrid adalah dua tim top yang sempat menikmati servisnya sebelum hijrah ke Muenchen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya