Liputan6.com, Dortmund - Pelatih AS Monaco Leonardo Jardim mengakui para pemainnya tak dapat berkonsentrasi penuh dalam pertandingan melawan Borussia Dortmund leg pertama babak perempat final Liga Champions. Laga ini digelar pada Rabu (12/4/2017) tengah malam WIB atau beberapa jam setelah tragedi serangan bom yang mengenai bus Dortmund.
Dalam lawatan Monaco ke Signal Iduna Park, mereka sukses memetik kemenangan tipis 3-2 atas tuan rumah. Unggul dua gol pada babak pertama, Monaco justru kebobolan dua gol dari Ousmane Dembele dan Shinji Kagawa.
Baca Juga
Advertisement
"Saya berpikir bahwa ini lebih dari hasil pertandingan karena situasinya yang akan diingat dalam sejarah," kata Jardim dilansir dari laman resmi UEFA.
"Ini bukan masalah yang berkaitan dengan sepak bola, tapi di atas sportivitas. Saya rasa pendukung Dortmund dan Monaco telah memberikan citra yang baik. Saya sangat senang dengan sikap para suporter kedua tim," tuturnya.
Partai leg pertama babak delapan besar Liga Champions tersebut harus ditunda menjadi pukul 6.45 sore waktu setempat setelah bus yang ditumpangi pemain Dortmund terkena ledakan bom. Tumpangan resmi klub ini rusak berat akibat ledakan dan satu pemain, yakni bek Marc Bartra harus dilarikan ke rumah sakit lantaran terkena serpihan kaca dan juga mengalami patah tulang.
"Tentu saja persiapannya tidak sama. Kami bersiap dua kali untuk game yang sama. Hari kedua persiapan lebih sulit. Ini normal, kalau para pemain kemarin (Selasa) menghubungi keluarganya dan teman-temannya. Konsentrasi jadi tidak pada tingkat tertinggi," ucap pelatih asal Portugal itu.
"Tapi bagi tim kami, dan saya percaya juga bagi Dortmund, telah berkonsentrasi dan kedua tim tetap tampil untuk pertandingan ini," kata Jardim.